
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengusulkan agar teknologi modifikasi cuaca (TMC) dilakukan setiap hari.
Sejak pekan kemarin, telah dilakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek.
Sebagian wilayah Jakarta sudah turun hujan berkat modifikasi cuaca, dan kualitas udara di wilayah Bogor membaik.
"Dalam record catatan KLHK, setelah hujan pukul 15.30 WIB dari angka ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) 97 untuk PM 2,5, pada jam 18.30 WIB angkanya drop menjadi 29. Artinya, kualitas udara jadi baik," kata Siti Nurbaya dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (30/8/2023).
Siti menerangkan, di kawasan Tanah Sareal, hujan juga berhasil menurunkan polusi udara. Dari pukul 16.00 WIB, angka ISPU adalah 87. Kemudian setelah hujan, angka ISPU menjadi 13.
Berkaca hasil tersebut, Siti mengusulkan agar teknologi tersebut diterapkan setiap hari. Terlebih, hasil modifikasi cuaca pada 27 Agustus terdapat hujan di sejumlah wilayah, salah satunya Bogor.
"Nah, ternyata 27 kan hujannya di Bogor, di beberapa tempat dan itu dari hasil pengamatan di stasiun pengamatan ISPU-nya, itu bisa kelihatan ada kenaikan kualitas udaranya," jelas Siti.
Siti memperkirakan, pada 2 hingga 4 September 2023 dapat dilakukan lagi modifikasi cuaca. Dia menyarankan hal itu bisa saja dilakukan setiap hari sampai kualitas udara yang ideal.
"Itu tergantung dari kondisi awan dan uap air yang harus di atas 70 persen. Kalau masih tipis, nggak akan turun hujan. Kayak kemarin kan mendungnya banyak ya, tapi di Jakarta nggak hujan kemarin, tapi di daerah lain ada hujannya," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas