Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Apa Itu Greenflation dan Lithium Ferro-phosphate yang Bikin Riuh Debat Keempat Pilpres 2024?

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Apa Itu Greenflation dan Lithium Ferro-phosphate yang Bikin Riuh Debat Keempat Pilpres 2024?
Foto: Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Pantau - Debat Pilpres 2024 telah selesai digelar semalam di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1). Pada debat semalam Gibran mengeluarkan dua istilah asing yakni Greenflation dan Lithium Ferro-phosphate. Apa itu Greenflation dan Lithium Ferro-phosphate?

Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengeluarkan istilah Greenflation saat bertanya dengan Mahfud MD. Gibran tidak menjelaskan istilah tersebut yang selanjutnya mendapat teguran dari moderator.

"Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau kan seorang profesor. Oke, greenflation adalah inflasi hijau, sesimpel itu," ucap Gibran, Senin (22/1/2024).

Sebenarnya apa itu Greenflation?

Melansir dari Reuters greenflation adalah ongkos yang timbul akibat suatu kebijakan yang pro-lingkungan hidup (go-green). Greenflation adalah risiko dari kebijakan yang berpihak kepada energi terbarukan. Risiko ekonomi tersebut lebih terasa untuk jangka pendek, namun 'go-green' tetap lebih baik untuk keberlangsungan lingkungan dan ekonomi dalam jangka panjang.

"Harga komoditas yang mendasarinya meningkat di seluruh dunia," kata Vaibhav Chaturvedi dari Council on Energy, Environment, and Water (CEEW) pada saat itu.

Selanjutnya, Gibran mengeluarkan istilah lain yakni Lithium Ferro-phosphate saat bertanya ke Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Gus Muhaimin, Paslon nomor 1 dan tim suksesnya ini sering menggaungkan LFP, lithium ferro-phosphate, saya nggak tahu ini pasangan nomor 1 ini anti nikel atau gimana, mohon dijelaskan," kata Gibran.

Lalu, Lithium Ferro-phosphate itu apa?

Lithium ferro-phosphate (LFP) sering disebut dengan nama lain lithium iron phosphate. LFP adalah material katoda untuk baterai ion lithium (Lithium ion battery). Jadi, LFP adalah barang yang penting untuk membuat baterai.

Mengutip dari Fouad Sabry dalam 'Lithium Iron Phosphate Battery', kepadatan energi dari baterai LFP lebih rendah ketimbang tipe baterai lainnya yakni Nickel Manganese Cobalt (NMC) dan Nickel Cobalt Aluminum (NCA). LFP juga punya voltase operasi yang lebih rendah.

LFP ditulis juga dengan nama LiFePO4. LFP dipasang sebagai katode (kutub negatif) dari baterai dan anode (kutub positif), terdiri dari karbon grafit (barang tambang seperti arang batu seperti yang digunakan untuk pensil) dengan penyokong logam. LFP adalah mineral alam dari keluarga olivine (triphylite).

Baterai LFP digunakan untuk banyak kegunaan, dari otomotif hingga alat-alat praktis, karena LFP dinilai lebih murah, lebih aman, rendah toksisitas (risiko keracunan), dan umurnya lebih panjang.

Penulis :
Fithrotul Uyun
Editor :
Ahmad Munjin