
Pantau - Film dokumenter besutan Dandhy Laksono tengah viral di tengah publik. Dandhy membungkus temuannya yang disebut sebagai desain kecurangan pemilu 2024 melalui film berjudul Dirty Vote.
Sejak dirilis pada Minggu (11/2/2024), film ini sudah ditonton hingga 3,7 juta kali per Senin (12/2/2024) pukul 11.00 WIB.
Tiga ahli hukum tata negara membintangi film ini. Mereka adalah Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi."Penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat, tanpa malu-malu dipertontonkan secara telanjang demi mempertahankan status quo. Bentuk-bentuk kecurangannya diurai dengan analisa hukum tata negara," sebagaimana keterangan pada video di channel YouTube, Minggu (11/2/2024).
Dandhy dikenal sebagai wartawan sejak akhir tahun 1990-an. Kemudian karirnya banyak dihabiskan untuk melakukan investigasi di dalam bahkan di luar negeri.
Karya Dandhy memang banyak menghebohkan publik. Termasuk menjelang Pilpres 2019 silam dengan filmnya berjudul "Sexy Killers".
Film ini memperlihatkan penelusuran proses penambangan batu bara dan PLTU di Kalimantan yang berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan warga setempat.
Dandhy ternyata sudah pernah membagikan tips dan pengalaman para wartawan Indonesia membuat liputan investigasi. Dandhy menekankan nyali menjadi salah satu modal utama wartawan untuk melakukan investigasi.
Pasalnya risiko dalam liputan investigasi tidak sesederhana seperti meliput jumpa pers atau wawancara biasa. Kerja investigasi memang seperti mencari penyakit dari sisi risiko dan seks dari sisi urgensinya.
"Investigasi itu seperti seks," demikian tulis Dandhy dalam buknya berjudul "Jurnalisme Investigasi" yang dikutip, Senin (12/2/2024).
"Sebagian orang lebih senang langsung mempratikkan daripada berlama-lama membicarakannya," sambung Dandhy.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
- Editor :
- Muhammad Rodhi