
Pantau - Aparat kepolisian berencana bakal memanggil pihak Perusahaan Otobus (PO) dan pihak karoseri untuk diperiksa dalam kasus kecekalaan maut bus di Ciater, Subang, Jawa Barat (Jabar).
"Nanti kita akan panggil PO-nya, kita akan selidiki yang memerintahkan atau merubah dimensi kendaraan busnya, pemeriksaan kita masih berjalan. Karoseri nanti kita panggil," kata Dirlantas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Pol Wibowo, Kamis (16/5/2024).
Adapun saat ini, kepolisian masih melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap semua pihak. Polisi juga tengah mengumpulkan alat bukti yang berkaitan dengan kecelakaan maut tersebut.
"Kemudian siapa pihak travel yang mencarikan bus-bus ini, kan busnya 3 macam ini, tiga merek. Semuanya kita panggil semuanya kita mintakan keterangan semuanya. Tidak hanya PO saja, pengurus PO-nya, karoseri yang mengubah terkait dengan bus tadi," katanya.
Sebagai informasi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi penyebab kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu. KNKT juga mengungkap bahwa bus tersebut sudah dimodifikasi, namun belum dipastikan modifikasi tersebut ada kaitannya dengan penyebab kecelakaan maut
"Memang terjadi perubahan, tapi tidak sesuai dengan surat aslinya. Yang aslinya bukan high deck tapi yang ditemukan kemarin high deck. Kami belum bisa menyampaikan itu karena kami sedang menganalisa, apakah itu berkontribusi langsung," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, kepada wartawan, Rabu (15/5).
Diberitakan sebelumnya, peristiwa terjadi pada Sabtu (11/5) pukul 18.45 WIB tepatnya di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, ini bermula dari bus Trans Putera Fajar dengan nopol AD 7524 OG oleng dan menabrak mobil, bus itu lalu terguling hingga menabrak tiga sepeda motor yang parkir di bahu jalan.
"Bus datang dari arah selatan menuju utara pada saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan. Bus terguling ke kiri posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga kendaraan jenis roda dua yang terparkir di bahu jalan," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Kemudian bus yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok baru bisa berhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung, tepatnya di depan Masjid As Sa-dah. Adapun kecelakaan maut ini diduga akibat rem blong. Dalam peristiwa ini ada sebanyak 11 orang yang tewas.
"Sembilan korban anak-anak (yang ada di) rombongan bus, satu guru (juga) ikut rombongan bus, dan satu warga lokal,” kata Kadinkes Kabupaten Subang, Maxy.
- Penulis :
- Firdha Riris