
Pantau - Jelang kepindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) telah melakukan digitalisasi arsip kertas milik 63 kementerian/lembaga sehingga dapat diakses di mana saja.
“Ada 63 kementerian lembaga yang didata arsipnya, sudah didigitalkan 1,7 juta arsip. Kementerian lembaga yang pindah ke IKN tidak perlu membawa arsip, kementerian lembaga bisa mengakses secara digital dari IKN.” kata Imam Gunarto selaku Plt. Kepala ANRI, dikutip dari ANTARA.
Berdasarkan Data ANRI 2023, total arsip 23 kementerian atau lembaga adalah sebanyak 1.754.102 lembar arsip. Dan hasil digitalisasi menjadi 939.404 GB. Diketahui bahwa seluruh arsip telah selesai digitalisasi pada 2023.
Arsip digitalisasi ANRI tersebut diantaranya terkait kepegawaian, kegiatan pengawasan, kegiatan perencanaan, dan keuangan. Upaya ANRI terkait digitalisasi arsip diantaranya:
- Memberikan pendampingan penataan dan digitalisasi arsip pada kementerian/lembaga yang pindah ke IKN.
- Membangun Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN).
- Mengimplementasikan aplikasi Srikandi (sistem informasi kearsipan dinamis terintegrasi) untuk pengelolaan arsip.
Adapun manfaat digitalisasi arsip diantaranya:
- Penghematan ruang penyimpanan arsip.
- Dapat diakses lebih cepat, yaitu kurang dari 1 menit.
- Aset negara lebih terjaga dan terlindungi.
- Memori kolektif bangsa terselamatkan dan tersimpan dengan baik, diantaranya mengenai sejarah, pergerakan politik, peristiwa penting, hubungan dengan negara lain dan lain sebagainya.
Sumber: ANTARA
- Penulis :
- Latisha Asharani