
Pantau-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia diminta untuk mempercepat proses penambahan saham pemerintah atas PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10 persen. Sehingga penembahan tersebut, pemerintah akan memiliki 61 persen saham, dari semula hanya 51 persen saham.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo usai meresmikan produksi smelter milik PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
"Nanti tanyakan prosesnya ke Menteri ESDM. Tapi saya minta memang secepatnya harus di-clear-kan. Karena smelternya juga sudah jadi, dan ini adalah milik Indonesia," kata Jokowi.
Baca juga: Berakhir 31 Mei 2024, Jokowi Pastikan Izin Ekspor Freeport Diperpanjang
Lebih lanjut Jokowi menuturkan, negosiasi berlangsung alot, sebagaimana yang pernah ditempuhnya untuk kepemilikan saham Indonesia 51% saat ini. "Saat itu memang banyak yang sudah pesimis, tapi saya optimis bahwa akan kita dapatkan 51 persen saham mayoritas. Ini (penambahan 10%) masih proses, nanti tanyakan prosesnya ke Menteri ESDM," terangnya.
Jokowi mengaku terus meminta agar menterinya bisa mempercepat proses negosiasi engan pihak Free-McMoran. Apalagi smelter yang 100 persen dimiliki oleh PTFI sudah mulai beroperasi. "Saya minta memang secepatnya harus di-clear-kan. Karena smelternya juga sudah jadi dan ini adalah milik Indonesia," ujarnya.
Dengan adanya smelter tembaga di Indonesia mendorong optimism Jokowi. Apalagi, investasi yang dikeluarkan tidak kecil. Untuk smelter PTFI, fasilitas pemurnian tembaga single line terbesar di dunia itu menelan biaya Rp56 triliun di atas lahan seluas lebih dari 100 hectare (ha). Kapasitas produksi smelter itu mencapat 1,7 juta ton konstrat tembaga.
Kemudian, ada juga smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk yang berlokasi di Sumbawa NTB. Smelter dengan nilai investasi Rp21 triliun bisa memproduksi 900 ribu ton konsentrat.
"Besok juga akan kita resmikan smelter untuk bauksit yang menghasilkan alumunium di Mempawah Kalimantan Barat. Tembaga, emas, nikel, semuanya dan memang harus secepatnya diturunkan pada produksi-produksi turunannya," tuturnya.
Adapun pada peresmian produksi smelter PTFI, Jokowi turut didampingi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Rosan Roeslani serta Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. (Tubagus Rachmat).
- Penulis :
- Wira Kusuma