
Pantau - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengingatkan agar prajurit TNI untuk lebih bijaksana dan tidak mudah terpancing emosi saat menghadapi perilaku rakyat.
Hal ini disampaikannya dalam rapat Komisi I DPR bersama Panglima TNI, Jenderal Agus Subianto beserta para kepala staf angkatan di Gedung Parlemen, Jakarta, pada Senin (25/11/2024).
Sukamta menyinggung konflik yang terjadi di Pulau Rempang serta insiden di Desa Sibiru-biru, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang melibatkan prajurit TNI dan warga sipil. Dalam insiden terbaru tersebut, delapan warga mengalami luka-luka akibat dugaan penyerangan oleh oknum prajurit TNI.
"Saya pikir peristiwa di Rempang itu adalah yang terakhir. Namun ternyata terulang lagi di Medan. Saya berharap TNI, sebagai pelindung rakyat, benar-benar tidak mudah terpancing emosinya oleh perilaku rakyat," ujar Sukamta dengan nada tegas.
Baca Juga: Komisi I DPR Gelar Rapat Bahas Rencana Kerja Kemenhan dan Persiapan Pilkada Serentak
Ia menekankan bahwa keberagaman perilaku masyarakat adalah sesuatu yang wajar di negara dengan populasi besar seperti Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya, TNI harus menunjukkan sikap lapang dada dan kesabaran dalam menghadapi situasi seperti ini.
"Rakyat itu perilakunya bermacam-macam. Ada 100 juta rakyat, maka ada 100 juta perilaku. Saya berharap TNI memiliki kesabaran yang luas dan tidak mudah terpancing emosinya," tambahnya.
Sukamta juga mengingatkan bahwa penggunaan kekuatan oleh TNI terhadap rakyat hanya akan meninggalkan luka mendalam di hati masyarakat. Ia menilaif konflik seperti ini berpotensi merusak citra TNI sebagai pelindung rakyat.
"Jika ada kesatuan pasukan terlatih bersenjata yang menyerang rakyat, maka rakyat akan habis. Luka yang timbul di hati rakyat akan membutuhkan waktu lama untuk sembuh, dan ini berdampak buruk pada hubungan antara TNI dan masyarakat," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas