Pantau - Ramai di media sosial ibu kantin mengamuk dan membuang dagangan siswa siswi MTS Nurul Huda Desa Kalibuntu Kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah yang diketahui merupakan tugas sekolah. Pihak guru dan ibu kantin dilakukan mediasi dan sepakat untuk saling memaafkan.
Ketua Yayasan Nurul Huda Zaenal Arifin, Kepala MTs Basuni mengatakan pihak sekolah melakukan mediasi antara guru pembina OSIS, Kholipah dan ibu kantin yang diwakilkan ole naknya bernama Fatimah. Keduanya sepakat untuk saling memaafkan terkait kejadian tersebut.
"Keduanya saling memaafkan dan membuat pernyataan bersama. Salah satunya, pemilik kantin berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, dan membolehkan siswa MTs membeli jajanan di luar kantin," kata Basuni, Jumat (20/12/2024).
Proses mediasi tersebut sempat terjadi adu argumen antar keduanya. Pemilik kantin mengku jika jajanan yang dibawa siswa tersebut buang dibuang tetapi tersenggol yang langsung dibantah oleh guru pembina OSIS.
Selain itu, dalam kesepakatan yang terjadi saat mediasi pihak kantin berjanji tiga hal kepada pihak sekolah yang tertuang dalam surat pernyataan bersama.
Baca: Viral Ribut-ribut Rombongan Vs Sekuriti di Kebun Raya Bogor Berujung Polisi Selidiki
Berikut surat pernyataanya:
- Bahwa berita viral yang diunggah diakun media sosial yang berlokasi di wilayah Mts Nurulhuda Losari adalah bentuk kesalahpahaman oleh para pihak, dan para pihak menyadari untuk selanjutnya tidak akan melakukan hal serupa serta telah saling memaafkan dan telah selesai dengan kekeluargaan pada saat mediasi,
- Bahwa kedua belah pihak tidak akan saling dendam dan tidak akan melanjutkan perkara ini sampai proses hukum.
- Pihak kantin berjanji untuk tidak akan memaksa para siswa maupun guru MTs Nurul Huda untuk membeli makanan di kantin dan memberikan kebebasan terkait hal tersebut.
- Pihak kantin berjanji untuk tidak menjual makanan yang dilarang oleh agama maupun peraturan perundang-undangan, karena lingkungan kantin adalah lingkungan pendidikan,
- Pihak kantin dan sekolah berjanji untuk menjaga keadaan lingkungan sekolah baik dalam maupun luar lingkungan agar selalu kondusif, sehingga proses kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan aman, tertib, lancar dan kondusif.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk menjadikan periksa, apabila di kemudian hari kami mengingkari maka kami bersedia menerima konsekuensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Surat pernyataan tersebut ditandatangani diatas materai Rp10.000 oleh kedua belah pihak. Pihak sekolah berharap setelah saling memafkan atas insiden tersebut, situasi sekolah akan kembali kondusif.
Baca: Viral! Peserta Klub Motor CB di Nganjuk Bikin Indomaret Rugi Rp4 Juta
Sebelumnya, beredar di media sosial jajanan siswa MTS Nurul Huda Desa Kalibuntu Kecamatan Losari, Brebes dilempar ibu kantin. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Selasa (17/12). Dalam video yang beredar, terlihat jajanan yang akan dijual berserakan di jalan akibat dilempat ibu kantin sekolah.
Peristiwa tersebut berawal saat beberapa siswa berada di depan ruang guru menunggu kedatangan Ibu Kholipah yang merupakan koordinator kegiatan P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin).
Kemudian, saat guru tersebut tiba, datang ibu kantin bernama Sominah (70) yang langsung melontarkan kata-kata kasar serta melecehkan beberapa siswa. Ibu kantin tersebut juga melontarkan kata-kata yang merendahkan hingga membuat situasi semakin tidak terkendali.
Situasi pun semakin memanas setelah Sominah mengambil dagangan siswa dari tangan guru Kholipah dan lansung dibuang serta merusak karya siswa di depan umum. Sejumlah siswa yang melihat dagangannya yang akan dijual rusak pun menangis sedih.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun