Pantau Flash
HOME  ⁄  News

2 Jenazah ABK Indonesia Korban Kapal Tenggelam di Korsel Dipulangkan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

2 Jenazah ABK Indonesia Korban Kapal Tenggelam di Korsel Dipulangkan
Foto: Dua jenazah ABK warga Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal nelayan perairan dekat pulau wisata Jeju di Korea Selatan, dipulangkan ke asal daerahnya pada Minggu (9/2/2025). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Pantau  - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) memastikan dua jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal nelayan di perairan dekat Pulau Jeju, Korea Selatan, telah dipulangkan ke tanah air, Minggu (9/2/2025).

Kedua korban tersebut adalah Agus Muslim (34) dari Cirebon, Jawa Barat, dan Moehammad Farukeffero (44) dari Bangkalan, Jawa Timur. Jenazah diterbangkan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea Selatan dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 17.45 WIB sebelum dikirim ke daerah asal masing-masing.

"Jenazah Agus Muslim telah diserahkan kepada keluarganya pada pukul 18.00 WIB, sementara jenazah Moehammad Farukeffero akan langsung diteruskan ke keluarganya di Bangkalan malam ini," ujar Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI, Moh Fachri, di Tangerang.

Baca Juga:
Kapal Tenggelam di Perairan Karimun, 3 Orang Masih Hilang
 

Menurut laporan KBRI Seoul, kecelakaan ini melibatkan dua kapal nelayan berbobot 32 ton dan 29 ton yang terdampar di bebatuan di sekitar Pulau Jeju. Dari 10 ABK Indonesia yang bertugas, tujuh berhasil diselamatkan, dua ditemukan meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian.

"Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas Korea Selatan untuk melanjutkan pencarian satu ABK yang masih hilang," kata Fachri.

Insiden ini terjadi di tengah kondisi cuaca buruk yang menghambat upaya penyelamatan. Operasi pencarian melibatkan kapal patroli, kapal perang, serta puluhan personel yang menyisir perairan dan pesisir Pulau Jeju.

Selain dua ABK Indonesia yang menjadi korban, seorang kapten kapal asal Korea Selatan juga ditemukan meninggal dunia, sementara beberapa awak lainnya mengalami hipotermia dan cedera ringan akibat gelombang tinggi.

Pemerintah Indonesia berjanji akan terus mengawal proses pemulangan jenazah dan pencarian korban hilang hingga seluruh ABK mendapatkan kepastian nasibnya.

Penulis :
Ahmad Ryansyah