Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Kantor Tempo Dikirimi Kepala Babi, Istana Enggan Berkomentar Lebih Jauh

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Kantor Tempo Dikirimi Kepala Babi, Istana Enggan Berkomentar Lebih Jauh
Foto: Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi (dok. istana)

Pantau - Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menanggapi peristiwa pengiriman kepala babi ke kantor media Tempo oleh orang tak dikenal (OTK). Ia mempertanyakan motif dan kebenaran kejadian tersebut.

"Kita kan nggak tahu ini masalah mereka dengan siapa, siapa yang mengirim. Buat saya, kita nggak bisa menanggapi apa-apa. Bisa jadi benar, bisa juga hanya lelucon. Karena saya lihat juga mereka menanggapinya dengan jokes," kata Hasan kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Ketika ditanya mengenai komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kebebasan pers, Hasan membalik pertanyaan itu dengan menekankan bahwa tidak ada media yang dilarang menulis berita.

"Ada yang dihalang-halangi bikin berita? Kalau tidak ada yang dihalang-halangi, itu artinya kebebasan pers kita tetap terjaga," ujar Hasan.

Baca Juga:
Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo, Dewan Pers Desak Pengusutan
 

"Tempo masih bisa menulis berita, Bocor Alus masih bisa siaran. Itu menunjukkan pemerintah tidak ikut campur atau mengganggu kebebasan pers," lanjutnya.

Hasan juga menyarankan agar segala permasalahan terkait pers diselesaikan melalui Dewan Pers. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin dikaitkan dengan peristiwa ini.

"Kalau ada pihak yang merasa dirugikan, silakan melapor ke Dewan Pers sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tidak perlu membesar-besarkan kejadian ini karena kita tidak tahu siapa yang mengirimnya dan apa maksud di baliknya," ujarnya.

Sebagai informasi, paket berisi kepala babi diterima petugas keamanan Tempo pada 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Wartawan Tempo, Cica, baru menerimanya keesokan harinya pada 20 Maret 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, setelah kembali dari liputan bersama rekannya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

Cica membawa paket itu ke kantor, dan Hussein adalah orang pertama yang membukanya. Ketika kardus dibuka, bau busuk langsung tercium. Setelah diperiksa, diketahui bahwa isinya adalah kepala babi dengan kedua telinga yang telah terpotong.

Setelah melihat isi kardus, Hussein, Cica, dan beberapa wartawan lainnya membawa kotak itu keluar gedung.

Cica sendiri dikenal sebagai wartawan desk politik yang juga menjadi host siniar Bocor Alus Politik.

Penulis :
Ahmad Ryansyah