Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Sudan Tuduh RSF Lakukan Pengeboman Masjid di El Fasher, Lebih dari 70 Warga Tewas

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Sudan Tuduh RSF Lakukan Pengeboman Masjid di El Fasher, Lebih dari 70 Warga Tewas
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Seorang anak mencoba mencari makanan dalam sebuah ember di kamp pengungsian di El Fasher, wilayah Darfur Utara, Sudan, pada 9 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/HO UNICEF.)

Pantau - Pemerintah Sudan menuding Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengeboman sebuah masjid di El Fasher, Darfur Utara, yang menewaskan lebih dari 70 warga sipil saat salat subuh pada Jumat, 19 September 2025.

Serangan terjadi di lingkungan Al-Daraja dan menyebabkan kerusakan parah pada bangunan masjid serta melukai sejumlah jemaah.

Kementerian Luar Negeri Sudan mengutuk keras insiden tersebut dan menyebutnya sebagai "agresi teroris yang keji".

Pemerintah juga menyatakan bahwa aksi pengeboman ini merupakan "pelanggaran terang-terangan terhadap norma agama dan konvensi internasional" yang semestinya menjamin perlindungan bagi warga sipil dan tempat ibadah.

RSF Dituding Gunakan Drone, Puluhan Pengungsi Jadi Korban

Kelompok sukarelawan lokal di El Fasher melaporkan bahwa serangan dilakukan menggunakan drone milik RSF.

Mereka mencatat sedikitnya 75 korban tewas, termasuk 20 pengungsi dari kamp Abu Shouk.

Pemerintah Sudan juga menyoroti pelanggaran sistematis yang dilakukan RSF terhadap warga sipil dan infrastruktur publik di wilayah konflik.

Seruan ditujukan kepada komunitas internasional agar segera bertindak atas "terorisme yang menargetkan warga sipil tak bersenjata".

Hingga saat ini, RSF belum memberikan pernyataan resmi menanggapi tuduhan tersebut.

Konflik Berkepanjangan Memperparah Krisis Kemanusiaan

Bentrokan antara RSF dan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) di El Fasher telah berlangsung sejak Mei 2025.

Sementara itu, perang secara nasional antara kedua kekuatan ini telah berlangsung sejak April 2023.

Menurut berbagai laporan, konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.

Situasi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang tengah melanda Sudan.

Penulis :
Ahmad Yusuf