Pantau - Pemerintah China menyatakan menghormati keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyetujui penjualan operasional TikTok kepada investor lokal agar aplikasi asal China tersebut tetap dapat beroperasi di wilayah AS.
Sikap China dan Batasan Kepemilikan ByteDance
Pernyataan resmi disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (26/9).
"Kami menghormati keputusan perusahaan terkait, dan berharap negosiasi bisnis sesuai aturan pasar menghasilkan solusi yang mematuhi hukum China serta menguntungkan kedua pihak," ujarnya.
Guo juga menekankan pentingnya Amerika Serikat menyediakan lingkungan investasi yang adil dan non-diskriminatif bagi perusahaan China.
Sehari sebelumnya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberikan waktu 120 hari bagi ByteDance, pemilik TikTok, untuk menyelesaikan proses divestasi.
Dalam ketentuan tersebut, ByteDance hanya diperbolehkan memiliki maksimal 20 persen saham di entitas usaha patungan baru.
Entitas ini akan memegang kendali penuh atas algoritma dan moderasi konten TikTok di Amerika Serikat.
Oracle Pimpin Keamanan TikTok, Nilai Kesepakatan Capai Rp234 Triliun
Trump menjelaskan bahwa usaha patungan ini akan melibatkan empat hingga lima investor besar, termasuk Oracle Corp yang akan memegang peran penting dalam pengelolaan keamanan dan teknologi TikTok di AS.
"Kita punya investor AS yang akan mengambil alih dan mengelola TikTok. Kita memiliki kendali yang sangat baik," kata Trump, sembari menyebut Larry Ellison (pendiri Oracle), Rupert Murdoch (pemilik News Corp), dan Michael Dell (pendiri Dell Technologies) sebagai tokoh yang terlibat.
Gedung Putih menegaskan Oracle akan bertindak sebagai penyedia keamanan independen untuk memastikan data pengguna TikTok di AS tetap terlindungi.
Trump menambahkan bahwa Presiden China Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan tersebut dalam percakapan telepon baru-baru ini.
Wakil Presiden JD Vance memperkirakan nilai usaha patungan TikTok di AS mencapai US$14 miliar atau sekitar Rp234,7 triliun.
- Penulis :
- Aditya Yohan
