
Pantau - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyerukan negara-negara anggota BRICS untuk mengambil peran aktif dalam mendorong reformasi tata kelola keuangan global guna mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
BRICS Dinilai Punya Peran Strategis dalam Agenda SDGs
Sugiono menyampaikan seruannya dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri BRICS yang digelar di sela-sela Pekan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Jumat.
"BRICS memiliki peran penting, tidak hanya melalui pembiayaan pembangunan, tetapi juga sebagai platform politik untuk memperjuangkan tata kelola keuangan global yang lebih adil," ungkapnya.
Dalam pidatonya, Sugiono menekankan bahwa waktu untuk mewujudkan Agenda SDG 2030 semakin sempit, sementara hanya 15 persen dari target yang masih berada di jalur yang benar.
Sisanya mengalami keterlambatan atau bahkan kemunduran, terutama di negara-negara berkembang yang kini menghadapi kesenjangan pembiayaan hingga 4 triliun dolar AS atau sekitar Rp66.712 triliun.
Ia menegaskan bahwa BRICS harus memperjuangkan reformasi keuangan global, menantang ketimpangan sistemik, memperkuat suara negara-negara Selatan Global, serta mendorong transformasi terhadap lembaga-lembaga keuangan internasional.
"Sidang Majelis Umum PBB kali ini harus membangkitkan kemauan politik dan menggalang sumber daya untuk mempercepat pelaksanaan SDGs. Jika tidak, janji Agenda 2030 akan semakin menjauh," ujarnya.
Seruan untuk Reformasi PBB dan Dukungan terhadap Palestina
Dalam momentum peringatan 80 tahun berdirinya PBB, Sugiono juga menyoroti pentingnya reformasi lembaga tersebut agar tetap relevan dan responsif terhadap tantangan global.
Ia menilai Inisiatif UN80 merupakan kesempatan untuk membentuk visi kolektif yang baru mengenai masa depan multilateralisme.
"BRICS memiliki bobot dan legitimasi untuk mendorong reformasi praktis demi menjadikan multilateralisme lebih inklusif, adil, dan efektif, agar PBB dapat menjalankan mandat utamanya," katanya.
Dalam isu kemanusiaan, Sugiono menegaskan keprihatinan mendalam Indonesia atas berlanjutnya pendudukan ilegal terhadap Palestina.
Ia juga menyambut konsistensi dukungan BRICS terhadap isu tersebut.
"Jalan menuju perdamaian abadi terletak pada terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, sesuai resolusi PBB," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti