
Pantau - Jalan Raya Gurun Tarim yang membentang sejauh 522 kilometer di Gurun Taklimakan, Xinjiang, China, menjadi simbol keajaiban teknik dan ekologis dalam menghadapi tantangan lingkungan paling ekstrem di dunia.
Gurun Taklimakan dikenal sebagai "Laut Kematian" karena kondisi alamnya yang sangat keras, termasuk pergerakan pasir yang konstan dan suhu ekstrem siang-malam.
Jalan raya ini pertama kali dibuka pada tahun 1995 dan dirancang untuk mampu bertahan menghadapi tantangan gurun yang berat.
Inovasi Teknikal dan Solusi Ekologis
Keberhasilan pembangunan Jalan Raya Gurun Tarim dianggap sebagai tonggak pencapaian teknologi konstruksi di wilayah yang tak bersahabat.
Untuk menjaga stabilitas jalan dari gempuran pasir, pemerintah China membangun sabuk pelindung berupa jalur tanaman di sisi kanan dan kiri jalan.
Sabuk pelindung ini berfungsi sebagai penahan alami untuk pergerakan pasir sekaligus menciptakan zona penyangga ekologis.
Foto udara yang diambil menggunakan drone pada Juli 2025 menunjukkan kondisi jalan yang tetap stabil dengan sabuk pelindung yang menghijau di tengah lanskap tandus Gurun Taklimakan, di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China.
Jalan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara manusia dan alam demi menciptakan keseimbangan di lingkungan yang ekstrem dan tidak ramah.
- Penulis :
- Aditya Yohan