
Pantau - Tim astronom dari Australia berhasil mengungkap bahwa alam semesta pada masa awal terasa hangat, bahkan sebelum terbentuknya bintang-bintang pertama, melalui studi terbaru yang berfokus pada Zaman Reionisasi.
Penemuan ini menjadi langkah penting dalam memahami fase awal evolusi kosmos pasca-Big Bang.
Deteksi Pertama Zaman Reionisasi Lewat Teleskop Radio
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Pusat Penelitian Astronomi Radio Internasional (ICRAR) dan dipimpin oleh Universitas Curtin, Australia.
Tujuannya adalah mendeteksi Zaman Reionisasi (Epoch of Reionization), yaitu periode penting yang menandai berakhirnya Zaman Kegelapan Kosmik.
Zaman Reionisasi terjadi sekitar satu miliar tahun setelah peristiwa Big Bang, ketika gas antargalaksi berubah dari kondisi buram menjadi transparan, memungkinkan cahaya dari bintang dan galaksi awal menyebar ke seluruh alam semesta.
Meski teorinya sudah lama dikembangkan, ini adalah pertama kalinya fase tersebut terdeteksi menggunakan teleskop radio.
Tim menggunakan teleskop Murchison Widefield Array (MWA) yang terletak di Observatorium Radio-Astronomi Murchison, wilayah Wajarri Yamaji, Australia Barat.
Gas Kosmik Menghangat Akibat Sinar-X dari Lubang Hitam Awal
Ridhima Nunhokee, peneliti dari ICRAR sekaligus penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa timnya berhasil menemukan bukti pertama pemanasan gas antargalaksi yang terjadi sekitar 800 juta tahun setelah Big Bang.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah The Astrophysical Journal.
Menurut Profesor Cathryn Trott, kepala proyek Zaman Reionisasi di ICRAR, pemanasan gas kemungkinan besar disebabkan oleh energi dari sinar-X awal.
Energi ini berasal dari lubang hitam muda dan sisa-sisa bintang yang menyebar luas di alam semesta purba.
Temuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana struktur besar kosmos terbentuk dari awal.
- Penulis :
- Aditya Yohan