
Pantau - Jumlah reservasi wisata ke China oleh wisatawan asal Rusia meningkat 3,5 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) pada bulan September 2025, menyusul diterapkannya kebijakan bebas visa bagi warga negara Rusia.
Informasi ini diungkap oleh layanan perjalanan daring Travelata dan dikutip kantor berita RIA Novosti pada Jumat (3/10).
Kebijakan bebas visa diumumkan China pada 2 September 2025 dan mulai berlaku sejak 15 September 2025, berlaku selama satu tahun dalam bentuk uji coba.
Kebijakan tersebut memberikan bebas visa selama 30 hari kepada pemegang paspor reguler asal Rusia.
Hainan Masih Dominan, Beijing dan Shanghai Mulai Naik
Provinsi Hainan di China selatan tetap menjadi destinasi favorit wisatawan Rusia, mencakup 88 persen dari total reservasi perjalanan ke China pada September 2025.
Namun, angka tersebut turun dari 98 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya, seiring mulai meningkatnya minat terhadap kota-kota besar lain di China.
Beijing dan Shanghai masing-masing menyumbang 5 persen dari total reservasi, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya, di mana Beijing hanya mencatatkan 2 persen.
Destinasi lain di China secara keseluruhan menyumbang 2 persen dari total reservasi pada bulan tersebut.
Akomodasi Mewah dan Liburan November Jadi Pilihan
Wisatawan Rusia yang mengunjungi China tetap memilih akomodasi mewah sebagai preferensi utama.
Hotel bintang lima menyumbang 50 persen dari total reservasi, sementara hotel bintang empat menyumbang 44 persen.
Rata-rata pengeluaran wisatawan Rusia untuk perjalanan ke Hainan pada September 2025 tercatat sebesar 209.000 rubel (sekitar Rp42.218.000 atau 2.532 dolar AS), turun dari 237.000 rubel (sekitar 2.871 dolar AS) pada tahun sebelumnya.
Chief Marketing Officer Travelata, Oleg Kozyrev, menyebut bahwa kebijakan bebas visa berdampak langsung terhadap lonjakan reservasi dan perubahan preferensi destinasi.
"Sejak China mengumumkan akan membebaskan pemeriksaan tambahan bagi pengunjung asal Rusia, wisatawan mulai aktif melakukan reservasi perjalanan. Banyak yang sudah berencana menghabiskan liburan November di China. Destinasi ini kini telah melampaui popularitas resor-resor di Rusia", ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan