Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Akademisi Desak Pemerintah Perkuat Pendampingan Gizi Ibu dan Anak Korban Banjir di Sumatera

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Akademisi Desak Pemerintah Perkuat Pendampingan Gizi Ibu dan Anak Korban Banjir di Sumatera
Foto: (Sumber: Ilustrasi anak-anak yang jadi korban terdampak banjir Sumatera berkumpul di posko psikososial milik Kementerian Komunikasi dan Digital. ANTARA/HO-UMJ.)

Pantau - Sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi mendesak pemerintah untuk lebih serius memperhatikan kesehatan ibu dan anak korban bencana banjir di Sumatera, terutama terkait pemberian bantuan pangan yang keliru seperti kental manis sebagai pengganti susu.

"Harapannya tentu pemerintah berani dan tegas terkait dengan edukasi dan kebijakan ini, karena generasi manis hari ini akan berujung masa depan pahit," ungkap Dr. Tria Astika Endah Permatasari, Guru Besar Ahli Gizi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Kental Manis Masih Diberikan kepada Balita sebagai Pengganti Susu

Tria menyebut bahwa situasi di lapangan menunjukkan adanya persoalan pangan serius, salah satunya adalah praktik pemberian kental manis kepada anak balita yang masih dianggap sebagai susu pengganti.

Produk kental manis sering didistribusikan dalam bantuan sosial untuk masyarakat terdampak bencana, meski kandungan gizinya tidak sesuai untuk pertumbuhan anak.

Temuan ini sejalan dengan hasil riset gabungan akademisi dari UMJ, Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta, yang mengungkap bahwa pemahaman keliru terhadap kandungan dan fungsi pangan masih banyak ditemukan di masyarakat.

Tria menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan karena menyangkut kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui yang menghadapi keterbatasan akses terhadap pangan bergizi, air bersih, dan layanan kesehatan.

Tanpa asupan memadai, risiko penurunan daya tahan tubuh dan gangguan tumbuh kembang anak meningkat, terutama di lingkungan pengungsian yang rentan penyakit.

Pendampingan Edukasi Gizi Diperlukan Pasca Bencana

Koordinator Divisi Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat MaKes PP Aisyiyah, Dr. dr. Ekorini Listiowati, MMR., turut menekankan pentingnya pendampingan gizi bagi keluarga korban bencana.

Menurutnya, pendampingan ini bertujuan untuk mencegah kekeliruan edukasi makanan balita serta membantu keluarga memahami asupan yang aman dan sesuai kebutuhan anak.

Pendampingan dapat mencakup berbagai program, antara lain pemantauan pola makan anak, edukasi kampanye “Isi Piringku”, pertemuan rutin dengan orang tua, edukasi makanan aman untuk balita, pengenalan alternatif pengganti kental manis, hingga pelatihan memasak dari bahan-bahan yang mudah dijangkau.

Anak-anak, tegas para akademisi, membutuhkan asupan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal, terlebih dalam kondisi pascabencana yang serba terbatas.

Penulis :
Gerry Eka