Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Satgas Antimafia Bola Jadi Ajang Pencitraan Pilpres 2024?

Oleh Yohanes Abimanyu
SHARE   :

Satgas Antimafia Bola Jadi Ajang Pencitraan Pilpres 2024?
Pantau - Pengamat sepakbola sekaligus koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, menilai dibentuknya Satgas Antimafia Bola jangan dimanfaat sebagai pencitraan untuk maju ke Pemilu atau Pilpres 2024.

“Jangan sampai karena ini musim pemilu atau pilpres dan sebagainya, jadi cuman sebagai pencitraan saja,” kata Akmal kepada Pantau.com, Selasa (27/6/2023).

Akmal mengatakan apabila Ketua Umum PSSI Erick Thohir konsen membenahi sepak bola Indonesia harus memulai dari ekosistem sepak bolanya. Jika ekosistemnya sehat, habitat sehat, pastinya apa output yang dihasilkan dari sepak bola Indonesia menjadi hebat.

“Sepak bola tanpa mafia, sepak bola tanpa rekayasa, semoga tidak menjadi sebuah jargon, tapi benar-benar bisa diwujudkan. Karena ini yang ditunggu-tunggu masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menuturkan, momen laga sepakbola antara Indonesia vs Argentina yang dgelar kemarin di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, merupakan hal yang luar biasa.

Menurutnya, situasi pada pertandingan tersebut sangat bagus, khususnya untuk kebangkitan sepakbola Tanah Air di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Apalagi, ditambah terjalinnya potret ‘keakraban’ antaran Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Erick Thohir.

“Saya kira momen menonton sepakbola yang kemarin menurut saya luar biasa. Situasinya sangat bagus, dan untuk bangkit sepakbola itu sangat terbuka di bawah kepemimpinan Pak Erick. Kalau Pak Jokowi, Pak Erick, dan Pak Prabowo duduk bareng ya bagus sekali,” kata Waketum PAN Yandri Susanto saat dihubungi, Selasa (20/6/2023).

Dia menilai, keakraban tersebut bisa jadi contoh bagi pihak yang masih menimbang-nimbang pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Yandri pun menyebut, tak masalah jika ‘keakraban’ antara ketiga tokoh tersebut dipandang ke arah Pilpres 2024.

“Itu menunjukkan sebuah kekompakan dan keakraban yang bisa menjadi contoh bagi pihak-pihak, yang selama ini mungkin melihat kontestasi pilpres berbeda calon atau belum ada kesepakatan. tapi duduk bareng itu kan sesuatu yang bagus. Dan itu kalau mau direspons sebagai tanda-tanda boleh juga itu,” ujarnya.
Penulis :
Yohanes Abimanyu