
Pantau.com - Atlet penyandang disabilitas lawn bowls I Wayan Damai ternyata
bukan orang sembarangan. Meski kini berstatus sebagai atlet, dia ternyata juga
merupakan pelukis dari Provinsi Bali.
I Wayan Damai mulai menjadi pelukis sejak masih di sekolah
dasar (SD) pada 1995. Dia bahkan saat itu mampu keluar sebagai juara dua dalam lomba
melukis tingkat nasional.
Meski berprofesi sebagai pelukis, nyatanya I Wayan juga
merupakan seorang atlet disabilitas yang patut diperhitungkan. Dia bahkan
sempat mencicipi dua cabang olahraga lain yakni wheelchair basketball dan para cycling.
Baca Juga: Jokowi Berharap Kontingen Asian Para Games Indonesia 'Terpeleset'
Dia sempat menekuni cabor wheelchair basketball selama lima
tahun sebelum akhirnya pindah ke para cycling pada 2017. Disinilah I Wayan
mampu meraih kesuksesan dimana ia mampu meraih satu medali perak dan perunggu
di ajang Asian Para Games 2017 Malaysia.
Namun tahun ini, I Wayan memutuskan untuk beralih ke cabor lawn
bowls untuk tampil di Asian Para Games 2018. Meski cabor baru, dia optimis
dapat memberikan hasil maksimal bagi kontingen Merah Putih.
"Sebenarnya saya dulu itu pelukis ya, saya itu pelukis
dari kecil, saya bukan olahragawan, saya baru 2017 masuk ke ASEAN Para Games,
jadi baru coba itu ada hasil gitu. Dulu hanya impian saja, karena kita kan
jalur-jalurnya belum paham ya, jadi lebih tau banyak informasi itu tentang
lukis, pameran dan sempat juga di Jogja belajar sama anak ISI (Institusi Seni
Indonesia) Yogyakarta," ujar I Wayan Damai di Lapangan Hokey, Gelora Bung
Karno, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Baca juga: Presiden Jokowi Tinju Persiapan Asian Para Games 2018
“Kalau target saya tidak ingin muluk-muluk. Target saya yakin
saja kalau saya bisa. Kalau sudah dapat (medali) baru saya banyak bicara,”
sambungnya.
Meski kini berstatus sebagai atlet nasional, I Wayan
ternyata tidak meninggalkan profesinya sebagai pelukis. Pasalnya, dia
mengatakan tidak bisa mendapatkan penghasilan rutin hanya dari olahraga.
“Masalahnya kan kalau olahraga tidak bisa setiap hari ya,
kalau ada event baru kita terjun. Apa kita nunggu event tersebut baru kita
makan? kan nggak mungkin. Dalam artian kan intinya lukis tetap jalan, karena
skill kan ada di individual,” pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta