
Pantau - Timnas Indonesia akan kembali menghadapi Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024) malam.
Sebanyak 27 pemain telah dipanggil oleh pelatih Shin Tae Yong untuk laga ketiga Grup C ini, yang menjadi kesempatan bagi Tim Merah Putih membalas kekalahan memalukan di tahun 2012.
Pada 29 Februari 2012, di stadion yang sama, Indonesia harus menelan kekalahan 0-10 dari Bahrain, kekalahan terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Kekalahan tersebut dipicu oleh konflik internal yang melibatkan dualisme federasi, kompetisi, dan bahkan Timnas Indonesia sendiri, yang saat itu berada dalam situasi polemik dengan pemerintah.
Setelah 12 tahun, situasi sepak bola Indonesia telah berubah drastis. Dualisme yang pernah mengacaukan sepak bola nasional sudah tidak lagi ada.
Kini, Timnas Indonesia sedang menikmati kebangkitan, dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi yang memperkuat skuad.
Pertandingan ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk membalas kekalahan di Kualifikasi Piala Dunia 2014 tersebut. Sejak kekalahan tersebut, Indonesia belum pernah bertemu lagi dengan Bahrain.
Berdasarkan dua laga awal di Grup C, Timnas Indonesia berada dalam posisi yang cukup menguntungkan.
Jay Idzes dan kawan-kawan berhasil meraih dua poin setelah bermain imbang melawan Arab Saudi dan Australia.
Sementara itu, Bahrain menang tipis 1-0 atas Australia yang harus bermain dengan 10 pemain, namun kemudian kalah dari Jepang di kandang sendiri. Ini menunjukkan bahwa Bahrain bukanlah tim yang tak terkalahkan.
Selain itu, usia rata-rata pemain Bahrain juga lebih tua dibandingkan skuad Garuda, yang merupakan tim termuda di fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, bermain di kandang sendiri tentu menjadi keuntungan bagi Bahrain. Dari empat laga kandang tahun ini, mereka hanya mengalami satu kekalahan dan satu hasil imbang, sementara dua laga lainnya berhasil dimenangkan.
Gaya bermain keras dan provokatif yang sering diperlihatkan oleh Bahrain di bawah asuhan Dragan Talajic perlu diantisipasi oleh Timnas Indonesia.
Jika tidak berhati-hati, para pemain Indonesia bisa terpancing emosinya, yang justru akan merugikan mereka dalam pertandingan krusial ini.
Pertandingan melawan Bahrain akan menjadi ujian besar bagi Timnas Indonesia untuk melanjutkan tren positif di Grup C dan menghapus bayang-bayang kekalahan 2012.
- Penulis :
- Aditya Andreas