
Pantau.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto, mengatakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) harus bisa proaktif dalam menangani kasus match fixing atau pengaturan skor di sepakbola nasional. Bahkan ia mengharapkan PSSI seharusnya tak perlu menunggu laporan resmi, kemudian baru bergerak.
Baru-baru ini sepakbola Indonesia kembali diguncang dengan kasus pengaturan skor yang menjadi ramai diperbincangkan publik. Kasus ini pun langsung menyeret salah satu nama komite eksekutif PSSI (Exco) yaitu Hidayat, yang langsung disebutkan di depan publik dalam sebuah acara talkshow di televisi swasta.
Masalah ini sudah lagu lama bagi dunia sepakbola Indonesia, dulu pada 2014, Indonesia juga mengalami kasus pengaturan skor tersebut. Kemudia hal ini pun terulang kembali, sehingga memperlihatkan carut marutnya PSSI.
Baca Juga: Pantau Sorot: 'The New God Father' Pengaturan Skor Sepakbola Bernama Vigit Waluyo
Karena itu, Gatot pun menilai PSSI harus bisa bergerak cepat menyelesaikan masalah ini, karena bisa menjadi momen PSSI untuk bisa memperbaiki citranya di mata masyarakat.
"Saya kira sekarang adalah kesempatan baik bagi PSSI untuk memulihkan citranya dan mengembalikan reputasinya. Kemarin dan sekarang sorotannya karena Timnas gagal dan kedua masalah leadership Pak Edy yang kurang ‘elok’ di mata media dan publik. Sekarang ada lagi pengaturan skor," ujar Gatot, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis 29 November 2018.
"Saya minta ke PSSI tunjukkan ke publik bahwa masalah pengaturan skor bisa diatasi. Kalau ini gagal PSSI bisa sulit mengembalikan kepercayaan masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Timnas Gagal Total di AFF 2018, PSSI Harus Minta Maaf!
Bukan hanya itu Gatot juga menyebutkan jika PSSI tak perlu takut untuk menelusuri kasus ini. Karena semua pelanggaran tersebut sudah ada dalam payung hukum, sehingga PSSI diminta untuk bertindak tegas dan berani.
"Soal perangkat hukumnya ada. UU No. 11 Tahun 1980 itu masih berlaku tentang tindak pidana suap. Pasal 2, 3, 4, dan 5 masih berlaku," ungkap Gatot.
"PSSI harus proaktif juga. Jangan bilang tidak ada yang laporkan. Kalau tindak pidana suap tak perlu tunggu laporan," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta