
Pantau.com - Pertandingan dua tim debutan digelar di GOR Tridharma, Gresik, Sabtu, 15 Desember 2018, yang mempertemukan Jakarta Garuda dengan Sidoarjo Aneka Gas Industri pada laga lanjutan seri kedua putaran pertama Proliga 2019. Laga ini berhasil dimenangkan oleh Aneka Gas Industri dengan skor 3-1 (25-21, 20-25, 25-21, 25-22), duel sengit diperlihatkan kedua tim.
Jakarta Garuda memulai laga dengan langsung menyerang pertahanan lawan dan berhasil memimpin 8-5. Namun karena kesalahan berulang kali, mereka harus menyerahkan set pertama pada Aneka Gas Industri dengan 21-25. Memasuki set kedua, Mahendra Rikha dan kawan-kawan dengan mudah mengamankan poin dari lawan 25-20.
Memasuki set ketiga, Aneka Gas Industri mampu mengamankan skor dengan kerja keras. Skor pun saling kejar, tapi mereka mampu mencetak skor 25-21. Set keempat pun pelapis dari Bhayangkara Samator itu meski sempat tertinggal jauh 16-13, mampu mengembalikan keadaan dan mengakhiri pertandingan 25-22.
“Kemarin kan lawan bermain lebih dulu. Jadi pertama kita pelajari videonya dan melihat permainan mereka, dan kita pun sangat diuntungkan dengan adanya video tersebut. Saat ini sendiri kondisi anak-anak cukup bagus, sehingga itu menunjang kerjasama yang bagus dan kita juga terus mengejar ketertinggalan,” kata Joni Sugiyatno pelatih Aneka Gas Industri, usai pertandingan.
Baca juga: Proliga 2019: Palembang Bank SumselBabel Unggul Tipis Atas Sidoarjo Aneka Gas 3-2
“Karena kita bermain di Gresik, ya jadi kita berpikiran ini main di rumah sendiri. Dari sekitar sini mereka juga mendukung kita, jadi para pemain bisa lebih lepas. Kalau untuk evaluasi ke depan tentu ada, dan masalah kita masih sama, yaitu masalah receive. Tadi sendiri kita bisa memberi tiga poin, karena masalah recieve saja,” tambahnya.
Sementara, dari Pelatih Jakarta Garuda Eko Waluyo mengatakan bahwa memang biasanya pemain anak muda kadang naik dan kadang juga cepet turunnya. Tapi kalau sudah turun memang susah untuk mengembalikannya, dan baginya hanya masalah mental saja.
Baca juga: Proliga 2019: Bandung BJB Pakuan Kalah Telak Atas PGN Popsivo
“Memang yang saya lihat hari ini, mereka itu istilahnya ikut kakaknya, istilahnya menahan dulu. Tapi itu sebenarnya enggak bisa, mereka seharusnya bisa bermain full dari awal, dan diharapkan juga jangan dilepas begitu saja Harusnya sejak awal bisa bermain lebih baik dan keluarkan power dulu. Karena masih muda mereka ingin ikut seniornya bisa bermain cantik, tapi enggak bisa,” ujar Eko.
“Kita belum tahu lawan, soalnya mereka juga ada pemain voli pantai kan (Rendy Ferdian Lucardo dan Yosi Ariel Firnando). Mereka jarang ketemu jadi belum bisa membaca permainan, dan masih agak 'buta' lah. Semua itu kan dari pengalamannya ya, mereka harus lebih cepat membaca lawan,” tuntasnya.
- Penulis :
- Rifeni