
Pantau - Petenis Italia Jannik Sinner mengungkapkan dirinya melakukan sejumlah perubahan kecil dalam permainan setelah kalah dari Carlos Alcaraz di final US Open 2025.
Refleksi Kekalahan dan Target Baru
Sinner menyebut kekalahan dari Alcaraz di New York menjadi bahan refleksi, terutama karena lawannya berhasil memperbaiki rekor pertemuan menjadi 10–5.
"Kami banyak merenungkan final itu. Kami sedang mengerjakan hal-hal baru. Kami mengubah banyak hal kecil. Jumlah kesalahan saat ini memang sedikit lebih tinggi, tetapi saya berharap ini akan membaik," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa adaptasi butuh waktu, sebab latihan dan pertandingan merupakan dua hal yang berbeda.
Meski begitu, ia merasa sangat termotivasi untuk terus melangkah maju.
"Satu langkah di depan selalu lebih baik daripada dua langkah mundur," katanya.
Musim ini, Sinner sudah meraih dua gelar Grand Slam di Australian Open dan Wimbledon.
Ia berharap bisa menambah gelar ketiganya di China Open Beijing, tempat ia menjadi unggulan utama sekaligus juara bertahan.
Dukungan Tim dan Agenda Turnamen
Sinner kini membawa anggota baru dalam timnya, fisioterapis Alejandro Resnicoff, yang disebut sangat berpengalaman di ATP Tour selama 15 tahun.
"Dia juga menghormati tim kami. Jika dia melihat bahwa kami memiliki atau berpotensi meningkatkan sesuatu untuk tubuh saya, dia ada di sini untuk membantu," jelas Sinner.
Di China Open, Sinner akan menghadapi mantan finalis Beijing, Marin Cilic, di laga pembuka.
Ia bertekad melaju jauh untuk mengejar poin dari Alcaraz yang kini menyalipnya di peringkat 1 dunia.
Musim ini, Sinner mencatatkan 37 kemenangan dan 5 kekalahan (37-5) menurut indeks ATP, serta sudah memastikan tiket ke ATP Finals 2025 di Turin, di mana ia merupakan juara bertahan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf