
Pantau - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyepakati integrasi Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) ke dalam ekosistem olahraga nasional sebagai pusat rehabilitasi, peningkatan performa, dan riset sport science bagi atlet.
"RSON akan menjadi bagian ekosistem yang terintegrasi untuk mendukung rehabilitasi atlet, psikologi maupun peningkatan performa atlet melalui sport science," ungkap Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, usai meninjau fasilitas RSON di Cibubur, Jakarta Timur.
Kunjungan ini turut dihadiri Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan menjadi langkah awal membangun sinergi lintas sektor guna meningkatkan layanan kesehatan bagi atlet nasional.
Fasilitas Lengkap dan Terintegrasi di Kawasan Cibubur
Dalam kunjungan tersebut, jajaran Kemenpora dan Kemenkes meninjau berbagai fasilitas penting di RSON, mulai dari ruang fitnes, poli rehabilitasi medik, fisioterapi, ruang operator radiologi, ruang MRI, hingga fasilitas untuk pencegahan, diagnosis, perawatan, dan rehabilitasi cedera olahraga.
Peninjauan juga dilakukan ke fasilitas sport science yang menjadi pusat riset berbasis data, poli orthopaedi, ruang operasi, ruang rawat inap, serta kolam renang di kawasan Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC).
Erick Thohir menekankan bahwa posisi RSON yang berada satu kawasan dengan Pusat Pelatihan Timnas Indonesia menjadi keuntungan strategis dalam menciptakan layanan kesehatan dan pembinaan atlet yang berkelanjutan.
"Kemenpora dan Kemenkes akan berkolaborasi menjadikan RSON sebagai bagian dari ekosistem olahraga yang terintegrasi," tegas Erick.
CYESC Ditargetkan Selesai dan Beroperasi Penuh pada 2026
Kawasan CYESC sendiri telah dirancang sejak era Menpora Zainudin Amali (2019–2023) dengan merujuk pada konsep fasilitas olahraga milik Ajinomoto di Jepang.
Pembangunannya dilanjutkan dan dipercepat pada masa Menpora Dito Ariotedjo (2023–2025), dan kini diteruskan oleh Erick Thohir yang baru saja dilantik sebagai Menpora periode 2025–2029.
CYESC dibangun dengan anggaran Rp274 miliar sebagai pusat pelatihan atlet junior nasional.
Fasilitas yang sudah tersedia meliputi cabang olahraga renang, gimnastik, angkat besi, anggar, wushu, panjat tebing, bola voli, bola basket, panahan, dan bulu tangkis.
Namun, kawasan ini masih memerlukan tambahan gedung asrama, sarana dan prasarana sport science, serta infrastruktur pendukung lain untuk 14 cabang olahraga unggulan.
Setelah dilantik, Erick Thohir langsung membangun koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur penunjang di CYESC.
Ia menargetkan seluruh fasilitas dapat digunakan secara lengkap dan terintegrasi pada tahun 2026.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








