Pantau - Pembalap Gresini, Alex Marquez, mengungkapkan rasa hormat dan kekagumannya atas keberhasilan kakaknya, Marc Marquez, yang resmi menjadi juara dunia MotoGP 2025 usai balapan di Grand Prix Jepang, Sirkuit Motegi.
Marc Marquez Kunci Gelar Juara Dunia Usai Bangkit dari Cedera
Marc Marquez berhasil menyegel gelar juara dunia ketujuhnya di kelas MotoGP, meski hanya finis di posisi kedua pada balapan utama GP Jepang.
Dengan tambahan poin di Motegi, total poin Marc mencapai 541, unggul jauh dari rival-rivalnya.
Ia unggul 340 poin dari adiknya, Alex Marquez, yang berada di posisi kedua klasemen.
Marc juga unggul 267 poin atas Francesco Bagnaia yang menempati posisi ketiga dan sempat meraih dua kemenangan beruntun di Motegi.
Gelar ini menjadi gelar kesembilan Marc Marquez di semua kelas Grand Prix.
Ini adalah gelar pertamanya sejak terakhir kali menjadi juara dunia pada 2019.
Setelah itu, ia mengalami cedera lengan serius dalam GP Spanyol 2020 dan harus menjalani empat kali operasi besar.
Titik balik karier Marc terjadi pada musim 2024 ketika ia memutuskan meninggalkan Honda dan bergabung dengan tim satelit Gresini Ducati.
Kepercayaan diri Marc mulai kembali dan ia berhasil finis di peringkat ketiga klasemen musim 2024, di bawah Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.
Musim 2025 menjadi puncak kebangkitan Marc Marquez setelah promosi ke tim pabrikan Ducati.
Bersama tim barunya, Marc tampil dominan dengan meraih 11 kemenangan dari total 17 balapan yang telah digelar.
Alex Marquez: “Saya Terhormat Menyaksikan Kebangkitan Itu”
Alex Marquez yang juga tampil untuk tim Gresini menyampaikan rasa bangganya bisa menyaksikan langsung perjalanan kebangkitan sang kakak.
"Saya merasa terhormat menyaksikan semua kebangkitan itu secara langsung. Dia pantas mendapatkannya lebih dari siapa pun. Dia lebih baik dari siapa pun tahun ini," ungkap Alex.
Alex juga menyatakan keyakinannya bahwa Marc akan kembali kuat setelah cedera berat.
"Saya tidak ragu ketika dia memiliki segalanya, ketika dia memiliki segalanya, dia akan kembali lebih kuat dan dia menunjukkannya tahun ini," tuturnya.
Marc sebenarnya berpeluang mengunci gelar lebih awal di Grand Prix San Marino dua pekan sebelumnya.
Namun, kemenangan Alex Marquez di Grand Prix Catalan menunda kepastian gelar tersebut.
Alex mengakui tekanan besar yang ia rasakan saat itu sebagai satu-satunya pembalap yang secara matematis masih bisa menghentikan Marc merebut gelar.
"Saya sangat senang, karena pertama-tama beban di pundak saya terangkat," ujar Alex.
Ia menambahkan, "Akhir pekan ini tidak mudah dikendalikan. Saya satu-satunya yang masih punya beberapa pilihan, banyak sorotan kamera, dan ketika Anda tidak memiliki perasaan terbaik di trek, semuanya menjadi seperti bola salju besar, dan setiap saat semakin buruk."
Di sesi Sprint pada hari Sabtu, Alex gagal meraih poin.
Namun, ia bangkit di balapan utama hari Minggu dan berhasil finis di posisi keenam.
- Penulis :
- Aditya Yohan
