
Pantau.com - Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) akan menggelar kongres tahunan yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Minggu 20 Januari 2019. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha mengatakan sampai hari ini persiapan sudah 100 persen.“Persiapan sudah 100 persen. Hari ini voter dan delegate serta observer datang. PSSI di kongres kali ini mencanangkan voter dan delegate untuk registrasi online terlebih dahulu, jadi sistemnya sudah lebih baik dari tahun lalu,” kata Tisha saat ditemui di Hotel Sofitel, Bali, Sabtu (19/1/2019).Seperti tahun-tahun sebelumnya, kongres PSSI tahun ini juga akan membahas mengenai kegiatan yang sudah berlangsung pada 2018. Selain itu, juga akan dibahas mengenai rencana federasi selama untuk periode 2019.
Baca Juga: Waketum PSSI Batal Diperiksa Terkait Kasus Pengaturan SkorSalah satu yang akan menjadi perhatian PSSI ialah berjalannya kompetisi usia. Pasalnya, Tisha menjelaskan, kompetisi usia dini sangat diperlukan untuk mencari bakat-bakat muda yang nantinya akan membela Timnas Indonesia di level internasional. “Pertama adalah laporan aktivitas PSSI sepanjang 2018. Setelah sempat tertidur lama, PSSI berhasil mengadakan 10 event internasional di Tanah Air dan mengadakan kursus-kursus kepelatihan yang meningkat 3 kali lipat,” sambung Tisha.“Kedua, yakni berbicara mengenai program 2019, kali ini kita fokuskan di area sinergi dengan stakeholder internasional dan juga Pemerintah. Dan salah satu program unggulan 2019 ini adalah berjenjangnya elite pro academy dari U-16, U-18, dan U20,” terangnya.Sementara itu, Tisha belum bisa memastikan apakah isu match fixing akan dibahas pada kongres besok atau tidak. Dia mengatakan, masalah match fixing ini sejatinya memang sudah menjadi pembahasan sejak tahun lalu.
Baca Juga: Mafia Gerus Sepak Bola Tanah Air, Bagaimana Kinerja Genius Sports?
Oleh karena itu, PSSI sudah bekerja sama dengan Genius Sports untuk menganalisa mengenai kemungkinan adanya match fixing dari data-data setiap pertandingan.Sedangkan mengenai rangkap jabatan Ketua Umum (Ketum) PSSI Edy Rahmayadi, Tisha menegaskan hal tersebut tidak akan dibahas dalam kongres besok. Dia mengatakan tidak ada statuta yang dilanggar Edy mengenai rangkap jabatan Ketum PSSI dengan Gubernur Sumatera Utara tersebut.“Itu salah satu pertanyaan yang sudah 2 tahun yang lalu ditanyakan. Secara statuta, tidak ada yang mengatur hal tersebut, jadi apabila tidak ada pelanggaran secara statuta, maka tidak diperlukan dibahas,” pungkas Tisha.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta