
Pantau - Kontingen DKI Jakarta berhasil mengambil alih posisi puncak klasemen medali dari Jawa Barat (Jabar) pada PON Bela Diri Kudus 2025, usai tampil dominan di cabang wushu, karate, dan ju-jitsu pada tahap akhir pelaksanaan.
Hingga Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 20.00 WIB, DKI Jakarta mencatat total 87 medali dengan rincian 36 emas, 21 perak, dan 30 perunggu.
Jawa Barat juga mengoleksi 87 medali, tetapi kalah dalam jumlah medali emas setelah hanya meraih 34 emas, 18 perak, dan 35 perunggu.
Posisi ketiga ditempati oleh kontingen Jawa Timur dengan total 50 medali yang terdiri atas 27 emas, 13 perak, dan 10 perunggu.
Dominasi DKI di Tiga Cabang Penentu
Tambahan medali emas DKI Jakarta mayoritas berasal dari cabang karate, wushu, dan ju-jitsu yang menjadi penentu pada fase akhir pertandingan.
Di cabang karate, DKI meraih 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu, unggul atas Jawa Barat yang hanya mengoleksi 2 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Cabang wushu menjadi lumbung medali emas bagi DKI dengan 5 emas, 5 perak, dan 3 perunggu, jauh mengungguli Jabar yang hanya mendapatkan 1 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.
Sementara itu, dari ju-jitsu, DKI Jakarta juga tampil solid dengan perolehan 4 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Jawa Barat di cabang yang sama hanya mampu membawa pulang 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025, Ryan Gozali, menyatakan bahwa tiga cabang terakhir menjadi kunci persaingan menuju gelar juara umum.
"Persaingannya cukup ketat karena melihat tabel klasemen perebutan medali, memang menarik sekali, jarak beberapa kontingen sangat rapat sehingga kesempatan menjadi juara umum masih terbuka lebar," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pertandingan wushu masih akan berlangsung hingga Minggu, 26 Oktober, dan bisa menjadi titik balik tambahan medali bagi kontingen.
Penyelenggaraan dan Apresiasi dari Tokoh Bela Diri
PON Bela Diri Kudus 2025 dibagi menjadi tiga tahap penyelenggaraan.
Tahap pertama dilaksanakan pada 12–16 Oktober, mempertandingkan cabang taekwondo, gulat, tarung derajat, dan judo.
Tahap kedua berlangsung 17–21 Oktober dengan cabang pencak silat, sambo, dan shorinji kempo.
Sementara tahap ketiga digelar mulai 23 Oktober dan berakhir Minggu, 26 Oktober, dengan mempertandingkan karate, wushu, dan ju-jitsu.
Sabtu, 25 Oktober, menjadi hari terakhir untuk pertandingan cabang karate dan ju-jitsu.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI), Ngatino, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025.
Ia menyebut ajang ini sebagai momentum penting untuk membangkitkan semangat para atlet bela diri nasional.
Legenda karate Indonesia, Umar Syarief, yang hadir langsung di Djarum Arena, juga memberikan pujian atas penyelenggaraan kompetisi ini.
Ia mengungkapkan bahwa PON Bela Diri Kudus 2025 adalah "gebrakan luar biasa dalam upaya membangun ekosistem kompetisi cabang olahraga bela diri di tanah air."
Umar berharap ajang ini tidak berhenti di sini, dan harus dilanjutkan sebagai kompetisi berkelanjutan untuk mencetak atlet-atlet masa depan.
"Semua prestasi itu datang dari bawah. Kalau mau membangun, ya harus ada kompetisi seperti ini. Berikanlah ruang bertanding, karena dari situ atlet naik ke nasional, lalu ke multi-event seperti SEA Games dan Asian Games," ujarnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick









