
Pantau - Carlos Edriel Yulo, pesenam asal Filipina, berhasil mempersembahkan medali emas dalam nomor kuda lompat pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Asia Tenggara, tepatnya di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kejuaraan ini menjadi sorotan karena diikuti oleh para pesenam papan atas dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, China, Armenia, Ukraina, hingga tuan rumah Indonesia dan Filipina.
Carlos Yulo menjadi perhatian utama publik sejak awal kompetisi. Meski belum berusia 25 tahun, ia telah dianggap sebagai legenda di dunia senam artistik. Namun, kehadirannya di Jakarta sempat diragukan karena ia belum sepenuhnya pulih dari cedera.
Banyak pengamat meragukan kemampuannya bersaing di level tertinggi tahun ini. Namun, Carlos tetap memilih tampil demi merasakan kembali atmosfer kompetisi dunia.
Tahun ini, ia hanya mengikuti dua kompetisi, membuat penampilannya di Jakarta menjadi sangat krusial.
Perjuangan di Tengah Cedera dan Kemenangan Gemilang
Di nomor senam lantai yang menjadi andalannya, Carlos hanya mampu meraih medali perunggu.
Namun, penampilan luar biasa ia tunjukkan di nomor kuda lompat, saat ia mencetak lompatan tajam dan pendaratan nyaris sempurna yang mengantarkannya meraih medali emas.
Kemenangan ini membuktikan bahwa Carlos masih menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam nomor tersebut.
Perjalanan Carlos menuju puncak dunia tidaklah mudah. Ia meninggalkan kampung halamannya dan menjalani pelatihan intensif di Jepang selama bertahun-tahun.
Latihan di Jepang tidak hanya membentuk kekuatan fisiknya, tetapi juga mengasah ketangguhan mentalnya.
Carlos dikenal menganut filosofi mamba mentality, yaitu pola pikir yang berfokus pada kerja keras, disiplin, dan tekad untuk terus berkembang.
"Mamba mentality adalah cara saya hidup dan berlatih, saya belajar itu dari Kobe Bryant," ungkapnya.
Harapan Baru untuk Senam Asia Tenggara
Keberhasilan Carlos Yulo di Jakarta menjadi simbol kebangkitan senam artistik Asia Tenggara di panggung dunia.
Momentum ini diharapkan mampu mendorong negara-negara ASEAN lainnya untuk lebih serius mengembangkan olahraga senam.
Penampilan Carlos juga membuka jalan bagi generasi baru pesenam muda di Asia Tenggara untuk bermimpi lebih besar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









