
Pantau.com - Perubahan puncak direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB) besar kemungkinan akan berlangsung usai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI berlangsung, yang rencananya akan digelar Agustus mendatang. Saat ini, posisi puncak direksi ditempati oleh Komite Eksekutif, Dirk Soplanit, sedangkan Komisaris Utama diemban Gusti Randa. Perubahan direksi LIB menurut Gusti Randa merupakan kemenangan sepenuhnya ada pada direksi. Pihaknya tidak ikut campur dengan hal yang lagi ramai jadi perbincangan. Namun, mengingat konsentrasi saat ini adalah untuk mempersiapkan KLB PSSI, besar kemungkinan, Gusti Randa mengatakan akan dilakukan setelah terbentuknya kepengurusan baru PSSI.
Baca Juga: Gusti Randa Klaim sebagai Plt Ketum PSSI di Tengah Ancaman 2 Kubu"Setelah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), maka direksi lama berakhir. Pak Dirk dengan kewenangannya pun melakukan pergantian CEO dan COO. Karena itu benar-benar persoalan kedireksian bukan komisaris," ujar Gusti Randa saat dihubungi Pantau.com Senin 2 April 2019."Namun, karena sementara ini kita fokus pada KLB, maka kita akan menunggu terbentuknya kepengurusan baru PSSi dulu. Karena kalau ditentukan sekarang, ada kepengurusan baru, pasti mau ada perubahan lagi. Masa masa kepemimpinan Direksi LIB hanya 4 bulan?," tambahnya.Menurutnya, ia menilai bahwa tidak mempersoalkan jika saat ini hanya Dirk yang memegang kendali kompetisi Liga 1. Karena pergantian kepemimpinan LIB dinilainya tidak akan mempengaruhi Liga 1. "Kompetisi akan tetap berjalan sesuai jadwal, yakni 8 Mei 2019. Tapi kepengurusan baru LIB, kita tahu lah, kalau ada Ketua Baru, pasti dia juga akan bentuk direksi baru lagi, orang baru lagi. Makanya tega gak, kalau diangkat sekarang lalu empat bulan lagi diganti? Dari pada mempermalukan orang, lebih baik dipegang oleh Pak Dirk saja. Toh, perjalanannya sebentar lagi, jadi jalan saja. Apalagi Liga 1 tetap berjalan," ungkapnya.Setelah KLB diperkirakan paling cepat Agustus mendatang, Gusti mengatakan dan mempersilakan direksi saat ini untuk melakukan perubahan. Mau menambah orang di jajaran direksi dipersilakannya atau justru tetap dengan hanya seorang pemimpin saja, dirinya mengaku tidak masalah. Terpenting, Liga 1 tetap bisa berjalan tanpa ada halangan. "Karena ini kan masalah PT (Perseroan Terbatas) ya, jadi kan privat sifatnya. Jadi mau satu atau tiga direksi pun nantinya perubahannya, diserahkan kembali kepada para pemilik saham," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta