
Pantau.com - Bulan suci Ramadhan merupakan hari besar bagi umat Islam untuk wajib menjalankan ibadah puasa. Dimana tidak makan atau minum dari subuh hingga senja. Hal ini berlaku bagi pemain muslim Ajax Amsterdam yakni Hakim Ziyech, Noussair Mazraoui, dan Zakaria Labyad.
Niatan puasa dari ketiga pemain di atas mendapat kritikan dari ahli fisik Belanda yang juga pernah bekerja untuk Timnas sepakbola Indonesia, Raymond Verheijen.
Hakim Ziyech, Noussair Mazraoui, dan Zakaria Labyad dinilai tidak bertanggung jawab apabila tetap berpuasa. Pasalnya, Ajax sedang berjuang meraih trebel winner musim ini. Maklum saja, klub asuhan Erik ten Hag memimpin klasemen sementara Eredivisie, lolos ke final KNBV, dan terakhir berada di semifinal Liga Champions.
"Sangat tidak bertanggung jawab untuk tetap berpegang pada Ramadhan pada tahap musim ini. Ada banyak contoh atlet yang pengecualiannya dibuat karena keadaan tertentu. Mereka dapat mengejar Ramadhan nanti dan tidak ada tabu sama sekali dalam agama. Secara umum diterima," ujar Verheijen seperti dinukil dari Mirror Sports.
Baca Juga: Filosofi Ajax Amsterdam Mampu Runtuhkan Juventus
Ia pun menyarankan agar Hakim Ziyech, Noussair Mazraoui, dan Zakaria Labyad mengganti puasa di hari lain. Dasarnya, puasa dinilai sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik pemain.
"Tubuh para pemain akan dideregulasi, karena mereka akan mengubah pola pelatihan dan diet selama 11 bulan terakhir. Apabila Anda melakukan ini sekarang, di minggu performa terbaik musim ini, itu seperti melempar kunci pas di roda. Tingkat gula darah mereka akan lebih rendah dan itu berarti semakin sedikit energi," tambahnya.
Verheijen pun menilai apabila seorang pemain tetap berpuasa itu akan membuat tingkat kewaspadaan menurun. "Tidak hanya itu, puasa juga membuat atlet kurang waspada, yang mana akan mengirimkan sinyal yang lebih lemah ke otot-otot tubuh," paparnya.
Baca Juga: Bermain Bola di Bulan Puasa, Musa Tak Miliki Masalah
Verheijen mengambil contoh jelang leg kedua semifinal Liga Champions melawan Tottenham, pada Kamis 09 Mei 2019 nanti. Laga ini akan dimulai 18 menit sebelum waktu berbuka puasa, lantas ini mustahil bagi ketiga pemain Ajax mampu menampilkan kemampuan terbaik.
"Matahari terbenam pada Rabu malam pukul 21.18 waktu setempat dan leg kedua semifinal dimulai pukul 21.00. Anda tidak bisa bermain tanpa makan sebelum pertandingan. Bagaimana apabila pertandingan berjalan ke waktu tambahan, dengan Tottenham memimpin 1-0?. Saya berharap para pemain menyadari bahwa ini hampir mustahil bagi mereka," jelasnya.
Di sisi lain, ten Hag, tidak mengambil pusing terkait ketiga pemainnya menjalani puasa. Ia memberikan kebebasan penuh kepada Ziyech, Mazraoui dan Labyad.
"Ini adalah pilihan pemain saya. Saya menyerahkan ini sepenuhnya kepada mereka,"tegas mantan arsitek Utrecht itu.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta