
Pantau.com - Pembalap Track Indonesia memiliki catatan kurang bagus pada Kejuaraan China Track Cup 2019. Kini mereka sedang bersiap untuk turun mengikuti turnamen berikutnya yakni Japan Track Cup yang akan berlangsung 6-7 Juli 2019.
Jelang turnamen tersebut, Ppelatih Sepeda, Dadang Haris Poernomo, mencoba melakukan evaluasi kepada anak asuhnya. Dimana di China Track lalu pembalap sepeda putri Indonesia Crismonita Dwi Putri (21 tahun) finis di urutan keempat nomor keirin, sedangkan Elga Kharisma harus puas finis di urutan kesembilan.
Crismonita memang diharapkan bisa menjadi pesepeda putri andalan masa depan Indonesia pada nomor track dan Elga yang baru saja kembali turun ke turnamen setelah cedera panjang diharapkan akan mampu membuat kejutan. Elga sebelumnya menjadi andalan di nomor BMX, bahkan ia dikenal sebagai ratu BMX Asia.
Menilik hasil di kejuaraan China Track Cup, Dadang menilai perkembangan anak asuhnya sudah cukup baik. Bahkan Crismonita dan Elga yang turun di dua nomor bisa tampil apik, hanya saja saat bertanding ada beberapa insiden yang bisa dibilang tidak menguntungkan untuk mereka.
“Crismon memperbaiki rekornasnya dengan waktu 11,12 detik. Gak termasuk Elga, hari 1-3 lebih menunjukkan peningkatan walaupun saat di round 2 harus kena cedera parah karena merasa badannya ada yang nggak beres. Tapi saya selalu mengingatkan karena kalau masih bisa ya paksain, itu yang saya tanamkan,” ujar Dadang Haris saat dihubungi Pantau.com, Kamis (20/6/2019).
Baca Juga: Tim Balap Sepeda Fokus Kumpulkan Poin Demi ke Olimpiade 2020
“Saya katakan anak-anak kurang jam terbang jadi pas beradu sprint, kecepatannya malah hilang. Crismon lengah pas lomba, akhirnya malah dibom dan gak bisa mengejar,” tambahnya.
Terkait Elga, Dadang menjelaskan, sempat istirahat total selama enam bulan karena cedera yang dideritanya, sehingga untuk saat ini penampilnnya sudah bisa dibilang positif. Untuk Crismonita memang disayangkan ia harus puas di posisi keempat karena dirinya dibilang mengambil jalur dari wakil China yang menyebabkan pembalap China terjatuh.
“Elga juga begitu karena ini pertama dia ikut 200 meter sprint. Dari segi teknik dan skill di Keirin lebih keras lagi karena mereka beradu dengan lima pembalap lain. Sedangkan sempat terjadi missed pendapat. Tapi protes kita tidak ditanggapi, karena Crismon harusnya keirin masuk final tapi di diskualifikasi karena kualifikasi dianggap ambil jalur pembalap China," paparnya.
"Kami protes sudah tapi tak dikabulkan, jadi Crismon dianggap mengambil jalur pembalap cina yang mengakibatkan pembalap cina itu jatuh. Kecelakaan itu juga menyebabkan Elga jatuh yang berada dibelakangnya,” jelasnya.
Yerkait kegagalan tersebut Dadang menyebutkan bahwa hal itu akan dievaluasi untuk timnya jelang laga ke depan yang akan diikuti. Karena mereka harus mempersiapkan diri untuk mengikuti beberapa event kedepan untuk mengumpulkan poin menuju olimpiade Tokyo 2020," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta