Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Panjat Tebing Alihkan Target di Olimpiade 2024, Ada Apa?

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Panjat Tebing Alihkan Target di Olimpiade 2024, Ada Apa?

Pantau.com - Panjat tebing Indonesia mengalihkan target prestasi pada Olimpiade, setelah nomor speed diputuskan akan dipertandingkan di Olimpiade Perancis 2024. Meski begitu, Olimpiade 2020 akan tetap diikuti, tapi akan dijadikan FPTI sebagai batu pijakan untuk target medali emas di 2024.

Seperti diketahui bahwa untuk Olimpiade Tokyo 2020, hanya ada nomor combine putra dan putri yang akan dipertandingkan di cabor panjat tebing. Nomor combine merupakan gabungan dari tiga nomor panjat tebing, yakni lead, boulder, dan speed. Dan hanya dipertandingkan satu nomor di Olimpiade Tokyo.

Menanggapi hal itu, Manajer Panjat Tebing Indonesia, Pristiawan Buntoro mengatakan hal itu merupakan sebuah keterpaksaan. Mengingat, juga kuota terbatas untuk cabang baru olimpiade. Padahal menurutnya, karateristik speed berbeda jauh dengan dua nomor lainnya yang secara sisi teknikal masih sama.

"Karena hal itu, maka Federasi Panjat Tebing Dunia (IFSC) pun memperjuangkan agar nomor speed bisa dipisah. Hasilnya, pada pertemuan IOC (Internasional Olympic Committee) di Lausanne, Paris, Selasa, 25 Juni 2019 lalu akhirnya diusulkan nomor panjat tebing di Olimpiade 2024 nanti adalah speed dan combine boulder-lead putra dan putri. Meskipun putusan finalnya baru Desember 2020, tapi ini benar-benar jadi berita bagus untuk kita," ujar Pristiawan, saat dihubungi Pantau.com, Kamis (27/6/2019).

Baca Juga: Demi Lolos Kualifikasi Olimpiade, Panjat Tebing Terapkan Strategi Ini

Menurut Pristiawan, ada dua faktor yang membuat nomor speed akhirnya bisa lolos menjadi nomor pertandingan di Olimpiade. Pertama karena faktor tuan rumah, Perancis yang turut memperjuangkan bersama IFSC, dan kedua IOC pun mengakomodir karena menilai panjat tebing merupakan olahraga milenial.

"Kami akan tetap ikut kualifikasi Olimpiade 2020, namun fokusnya lebih untuk persiapan menuju medali emas di 2024. Kami ingin lebih banyak menempatkan atlet yang memiliki peringkat Top 20 dunia," tambahnya.

Target untuk menempatkan lebih banyak atlet di Top 20 dunia akan dikejar pada pra-kualifikasi pertama Olimpiade 2020 di Kejuaraan Dunia pada 11-21 Agustus 2019 di Hachioji (Jepang). Indonesia akan mengirimkan 5 putra dan 5 putri proyeksi kualifikasi Olimpiade 2020. 

"Dari 10 atlet tersebut, kita baru punya dua putra dan satu putri yang menempati posisi 20 dunia. Kita ingin lebih banyak menembuskan 20 dunia, agar di pra-kualifikasi kedua Olimpiade 2020, 28 November-1 Desember mendatang di Toulouse, Perancis, kita bisa menurunkan lebih banyak pemanjat. Karena persyaratan untuk bisa ambil bagian di kejuaraan itu harus masuk top 20 dunia di semua nomor combine," jelasnya.

Untuk Olimpiade 2020, menurutnya kuota yang diberikan untuk satu negara, maksimal adalah dua putra dan dua putri. Jika Indonesia bisa meloloskan atletnya ke Olimpiade, maka Indonesia ingin mempertahankan posisi di nomor speed, serta meningkatkan kemampuan di nomor lead dan boulder. "Untuk lead dan boulder yang menguasai kebanyakan negara Eropa dan Jepang untuk Asianya. Sementara untuk speed kekuatan lebih merata, tapi yang mendominasi Indonesia, Iran, dan Perancis," tuntasnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta