
Pantau.com - Petenis asal Swiss, Roger Federer, mengaku tidak percaya bisa sampai membuang cuma-cuma dua match point yang bisa memastikannya menjuarai Wimbledon untuk kesembilan kalinya. Namun, ia ditaklukkan Novak Djokovic.
Petenis legenda berusia 37 tahun itu meratapi "peluang yang hilang" ketika dia dua kali nyaris menyelesaikan pertandingan dengan match point sewaktu mengambil serve pada gim ke-16 pada set penentuan sehingga kalah 7-6 (7/5), 1-6, 7-6 (7/4), 4-6, 13-12 (7/3).
Yang menakjubkan adalah ini kali kedua Federer melewati final paling panjang di Wimbledon yang sama-sama berakhir dengan kekalahan. Seperti saat menghadapi Rafael Nadal pada 2008.
Federer, yang kelihatan emosional saat berdiri bersama istri dan anak-anaknya di bangku pemain setelah kekalahan itu, mengungkapkan tak bisa memastikan apakah kalah dalam set seperti itu lebih menyakitkan ketimbang kalah straight set.
Baca juga: Tundukkan Federer di Laga Epic, Djokovic Juara Wimbledon 2019
"Sulit diungkapkan. lSaya tak tahu jika perasaan karena kalah 2-2-2 lebih baik dibandingkan dengan kekalahan ini. Pada akhirnya itu sama sekali tidak jadi masalah," kata Federer.
"Anda mungkin merasakan lebih kecewa, sedih, marah besar. Saya tak tahu apa yang saya rasakan sekarang. Saya cuma merasakan bahwa peluang luar biasa ini pupus, saya tak mempercayai hal ini," paparnya.
Federer yang kalah pada lima pertemuan terakhirnya dengan Djokovic dalam Grand Slams, terakhir kali mengalahkan petenis Serbia itu dalam Wimbledon 2012.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta