
Pantau.com - Pertandingan leg I final Piala Indonesia yang mempertemukan tuan rumah Persija Jakarta kontra PSM Makassar berlangsung ketat. Para pemain kedua kesebelasan tak jarang terlibat intrik pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu 21 Juli 2019. Selain tensi tinggi, sejumlah keputusan kontroversial yang dibuat wasit Dwi Purba semakin menambah bumbu-bumbu dalam pertandingan. Seperti salah satunya yang dikeluhkan oleh pelatih PSM Makassar Darije Kalezic sebelum terciptanya gol Persija. Dimana saat itu Juku Eja sementara waktu harus bermain dengan 10 orang. Pasalnya, saat PSM ingin memasukkan Arfan untuk menggantikan M. Rahmad yang cedera, sang pemain justru tidak boleh masuk oleh wasit keempat. Akibatnya Juku Eja harus bermain dengan 10 orang.
Baca juga: Kalah dari Persija, PSM Bakal Balas di Leg IIKondisi tersebut ternyata menjadi malapetaka bagi PSM. Persija sukses mencuri gol melalui Ryuji Utomo yang manfaatkan kemelut di depan gawang Hilmansyah pada menit 87. "Wasit tak menjalankan regulasi, saat kami menyerang, saat itu Rahmat sudah berbaring. Arfan menunggu 40 detik untuk diganti. Saya teriak ke ofisial keempat saat Rahmat keluar di medical team karena kami 10 pemain. Dia mengucapkan sesuatu saat kami bermain 10 orang. Mereka dapat corner dan mencetak gol," kata Kalezic. "Itu yang lebih penting ketimbang apa yang saya bicarakan dengan ofisial Persija. Banyak pemain cuma terbaring di lapangan. Itulah kenapa FIFA bikin aturan baru soal putusan akan melanjutkan laga atau tidak," jelasnya. Sementara itu, Pelatih Persija, Julio Bajuelos juga merasa dirugikan dengan kepemimpinan wasit pada laga kemarin. Dia menjelaskan, beberapa kali pemain Macan kemayoran dijatuhkan oleh penggawa PSM tapi tidak diberikan pelanggaran oleh sang pengadil. Meski begitu, Banuelos mengatakan tidak ingin terlalu membicarakan mengenai kepemimpinan wasit Dwi Purba pada laga kemarin. "Kalau bicara masalah dirugikan wasit, Persija lebih dirugikan wasit. Tim berkali-kali dilanggar, tapi kita tidak membicarakan wasit karena kita punya etika bahwa itu tidak baik," katanya. Terlepas dari kepemimpinan wasit, Persija sukses memetik kemenangan tipis 1-0 atas PSM pada leg I final Piala Indonesia 2018-2019. Gol tunggal Macan Kemayoran dicetak Ryuji pada menit 78. Dengan kemenangan ini, langkah Persija untuk merengkuh gelar semakin dekat. Ismed Sofyan cs hanya membutuhkan hasil imbang pada leg II di Stadion Andimattalatta, Makassar, Minggu 28 Juli mendatang.
rn- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta