
Pantau.com - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, mengklaim klubnya telah diperas oleh pendukung fanatiknya sendiri. Maklum, pendukung garis keras atau ultras mengancam menyanyikan lagu-lagu rasis jika tidak diberi tiket gratis.
12 pemimpin kelompok-kelompok ultras Juve pun ditangkap pada beberapa waktu lalu, karena dugaan persekongkolan kriminal, pemerasan, pencucian uang dan kekerasan.
Baca juga: Raih Trofi Liga Champions, Sebuah Harga Mati bagi Juventus
Bianconeri -julukan Juventus- bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menyelidiki kasus ini. Agnelli mengakui klubnya telah ditekan oleh fans fanatiknya sendiri.
"Juve telah dipaksa untuk memenuhi permintaan ultras, karena khawatir pada kemungkinan dampak negatif seperti nyanyian rasis dan perilaku lain yang bisa menyebabkan denda, larangan atau penutupan curva," kata Agnelli seperti dinukil dari Football Italia, Selasa (17/9/2019).
Baca juga: Polisi Amankan Rudal Milik Oknum Fans Garis Keras Juventus
Sekadar informasi, curva adalah salah satu bagian tribun penonton. Penangkapan itu dilakukan menyusul banner bertuliskan "Curva Sud (Curva Selatan) telah mati" yang dibentangkan oleh kelompok ultras ‘Drughi’.
‘Drughi’ disebut oleh deputi jaksa Patrizia Caputo sebagai organisasi bergaya militer yang anggota-anggotanya punya "gaya hidup kekerasan".
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta










