Pantau.com - Pelatih tunggal putra Indonesia Hendry Saputra mengatakan salah satu anak asuhnya Jonatan Christie tidak dalam kondisi prima saat turun di kejuaraan BWF World Tour Finals 2019. Ia menilai kondisi tersebut membuat Jojo -sapaan Jonatan- kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi angin yang ada di Tianhe Gymnasium, China.
Akibatnya Jojo gagal melaju ke babak semifinal BWF World Tour Final 2019. Ia hanya mampu menempati posisi tiga dengan satu poin, kalah head to head dengan tunggal putra Taiwan, Wang Tzu Wei yang melaju ke babak empat besar menemani Kento Momota.
Baca Juga: Jojo Akui Tidak Bisa Keluar dari Tekanan Wang Tzu Wei
Padahal Jojo sempat membuat asa dengan mengalahkan Anders Antonsen pada laga perdana dengan 23-21, dan 21-16. Namun peraih emas Asian Games 2018 ini justru menelan kekalahan pada dua laga sisa yakni dari Wang Tze Wei (21-12 21-17) dan Momota (21-14 21-14).
"Kalau untuk Jonatan, saya lihat memang kondisinya kurang prima saat turun dikejuaraan ini. Selain itu, memang harus diakui juga, dengan kondisi lapangan yang seperti ini, hanya ada beberapa pemain saja yang bisa mengatasi dan menguasainya. Jonatan salah satu pemain yang cukup kesulitan dengan kondisi seperti ini. Kondisi seperti ini juga cukup berpengaruh untuk para pemain," ungkap Hendry.
Baca Juga: Lawan Wakil Taiwan, Ini yang Dipersiapkan jojo
Meski begitu Hendry mengaku puas dengan penampilan seluruh anak asuhnya pada kejuaraan BWF World Tour Finals 2019. Mengingat masih ada Anthony Sinisuka Ginting yang berhasil meraih posisi runner-up.
"Jadi intinya, saya cukup puas dengan hasil dan penampilan Ginting dan Jonatan di turnamen ini. Setelah ini kami akan berlatih lebih keras lagi dan membenahi PR yang harus segera diselesaikan," jelas dia.
- Penulis :
- Reza Saputra
