Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Menguatnya Dollar AS Tak Berdampak pada Harga Kendaraan

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Menguatnya Dollar AS Tak Berdampak pada Harga Kendaraan
Foto: Pameran mobil BMW di ajang IIMS 2024.

Pantau - Menguatnya dollar Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah, namun dampaknya terhadap harga jual kendaraan belum langsung terasa. 

Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania mengatakan, harga jual dari produknya masih cukup stabil.

“Kalau berpengaruh pasti, tetapi kalau untuk perubahan harga sampai saat ini belum ada. Karena memang semua berkaitan juga dengan BMW Jerman dan BMW Asia,” ujar Jodie, dikutip Sabtu (18/5/2024).

Menurut Jodie, penyesuaian harga kendaraan tidak bisa dilakukan secara instan. Proses penentuan harga memerlukan perencanaan yang matang dan tidak dapat diubah secara tiba-tiba.

“Itu sudah direncanakan untuk jarak waktu periode yang cukup lama, jadi tidak bisa langsung kita ganti atau langsung menaikkan harga. Itu tidak bisa,” jelas Jodie.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiranto, mengemukakan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan penundaan pembelian kendaraan selama 2-3 bulan. 

Meskipun kenaikan suku bunga BI tidak mempengaruhi debitur yang sudah berjalan karena bunga yang diterapkan tetap, calon debitur mungkin merasakan dampaknya karena adanya sedikit kenaikan suku bunga.

“Tapi yang perlu dicermati adalah nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Sebab, Indonesia masih merupakan negara importir. Jadi dalam situasi tersebut akan membuat konsumen melihat dan menunggu,” kata Suwandi.

Melemahnya rupiah terhadap dollar AS membuat konsumen cenderung menunda pembelian kendaraan. Hal ini diakibatkan oleh potensi kenaikan harga impor dan biaya produksi yang lebih tinggi. 

Penulis :
Aditya Andreas