
Pantau - Roller CVT (Continuously Variable Transmission) pada motor matic berfungsi mengatur putaran mesin dari rendah ke tinggi. Namun, jika roller ini sudah peang atau aus, dampaknya bisa merugikan.
Roller CVT cepat peyang bisa disebabkan oleh beban berkendara yang overload atau terlalu berat. Terutama motor matic yang sering diajak bekerja untuk mengangkut barang dengan beban berat.
Lantas apa saja dampak dari roller cvt peang? Berikut adalah beberapa efek negatif jika roller CVT rusak yang sudah Pantau.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/12/2024):
1. Mesin Tidak Stabil
Roller peang mengganggu keseimbangan gaya sentrifugal, membuat v-belt bergerak tidak sempurna. Akibatnya, mesin terasa tidak stabil, terutama saat menanjak.
2. Top Speed Menurun
Penggunaan roller peang bisa menurunkan top speed motor. Mesin juga jadi kurang efisien, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.
Baca juga: Simak! Ini Solusi Atasi Getaran CVT Motor Matic
3. Suara Kasar
Roller yang rusak sering menghasilkan suara kasar, seperti "kletek-kletek" atau "klotok-klotok". Ini menandakan roller perlu segera diganti.
4. Kerusakan Komponen Lain
Roller peang yang dibiarkan bisa merusak jalur rumah roller dan pulley. Dampaknya, akselerasi motor terganggu, bahkan komponen lain bisa retak dan memerlukan biaya penggantian besar.
5. Biaya Servis Meningkat
Penggantian roller CVT bisa mencapai Rp250 ribu, belum termasuk biaya ganti pulley. Perawatan rutin dapat mencegah biaya servis yang lebih tinggi.
Baca juga: Tarikan Pengin Enteng? Begini Tips Ganti Roller CVT
6. Motor Tidak Stabil
Roller peang menyebabkan motor terasa tersendat, mempengaruhi kenyamanan berkendara dan kestabilan saat tarikan.
7. Kerusakan Dipercepat oleh Gaya Berkendara Ekstrem
Berkendara dengan gaya ekstrem, jarak jauh, atau beban berat mempercepat kerusakan roller. Rutin servis CVT sangat penting untuk mencegah hal ini.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq