Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Haji

Jemaah Calon Haji Lansia dan Disabilitas Non-Mandiri bakal Disariwukufkan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Jemaah Calon Haji Lansia dan Disabilitas Non-Mandiri bakal Disariwukufkan
Foto: Peserta safari wukuf lansia non-mandiri saat dibantu pemindahannya dari hotel sektor menuju hotel transit di Makkah, Rabu (12/6/2024). (ANTARA/MCH 2024)

Pantau - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menyafariwukufkan 288 jemaah calon haji (JCH) lanjut usia (lansia) dan disabilitas non-mandiri atau tanpa pendamping.

"Berdasarkan data yang kami dapatkan dari kepala seksi bahwa jumlah jemaah calon haji yang akan kita safari hukumkan itu berjumlah 288 itu terdiri dari 11 sektor," ujar Koordinator Safari Wukuf Lansia non-Mandiri, dr Meldy di Makkah, Rabu (12/6/2024).

Kemenag RI juga telah menentukan persyaratan JCH lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri.

Pertama, JCH lansia dan disabilitas yang non-mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).

Kedua, mereka yang tidak bisa berjalan alias pengguna kursi roda lantaran sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Ketiga, JCH lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat).

Keempat, JCH lansia dan disabilitas yang pulang setelah mendapat perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan. Terakhir, JCH lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.  

Meldy menuturkan, kini JCH lansia sedang dijemput secara berkala dari hotel pemondokan di tiap sektor ke hotel transit. Letaknya dekat dengan KKHI Makkah.

"Fasilitas secara infrastrukturnya di sini kita buat senyaman mungkin seperti di rumah. Sehingga kita memilih hotelnya ini adalah mirip apartemen," ujarnya.

Rencananya, JCH lansia non-mandiri ini akan disafariwukufkan pada Sabtu (15/6/2024) pekan ini. Maka, demi kelancaran pergeseran dan safari wukuf, jamaah diberangkatkan lebih awal ke hotel transit.

"Kalau itu dilakukan menjelang H-1 atau H-2, takutnya itu tidak sempat bahkan mungkin akan mengganggu kesehatan mereka," tandasnya.

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler