Pantau - Arus balik Lebaran 2025 di Jakarta berjalan tanpa lonjakan ekstrem, menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
Ia menyatakan bahwa kelancaran ini dipengaruhi oleh kebijakan "Work From Anywhere" (WFA) yang diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Tidak terjadi arus balik ekstrem di tahun ini," ujar Syafrin dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa.
Jalanan dan Kereta Masih Mampu Tampung Lonjakan
Syafrin menambahkan bahwa berdasarkan pantauan langsung di lapangan, kondisi lalu lintas di Jakarta masih tergolong normal meskipun arus balik berlangsung.
Moda transportasi perkeretaapian juga tetap mampu mengakomodasi lonjakan penumpang.
"Jalanan dan kereta api masih menampung lonjakan yang ada," kata Syafrin.
Dengan diberlakukannya kebijakan WFA, distribusi arus lalu lintas menjadi lebih merata dan tidak menumpuk di satu waktu.
Evaluasi Positif dan Perubahan Pola Mudik
Dishub DKI Jakarta juga telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan angkutan Lebaran 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan berjalan dengan baik tanpa kendala berarti.
Sebelumnya diperkirakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025.
Namun, lonjakan tersebut tidak terjadi karena pola perjalanan sudah berubah sejak kebijakan WFA dimulai pada 24 Maret 2025.
"Terakhir bekerja pada 21 Maret 2025 dan sudah mulai libur pada 22 Maret 2025, sehingga pola ini membuat arus lalu lintas terdistribusi normal," jelas Syafrin.
- Penulis :
- Pantau Community
