Pantau - Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi meyakini, masyarakat saat ini sudah cukup cerdas dalam menilai calon pemimpin masa depan.
Menurutnya, drama dan narasi provokatif akan sulit diterima masyarakat karena sudah belajar dari Pemilu sebelumnya.
"Narasi dan drama terzolimi sudah tidak bisa lagi dipergunakan sebagai tawaran karena masyarakat belajar banyak dari Pemilu ke Pemilu. Sehingga tidak bisa lagi dijadikan sebuah rujukan," ujar Teddy, Rabu (22/11/2023).
Ia mengatakan, publik berharap Pemilu 2024 bisa diisi dengan gagasan dan visi misi kemajuan bangsa dari para peserta yang akan bertarung.
"Baik Capres-Cawapres maupun Caleg tentu mengajak masyarakat memilih mereka. Ajakan ini harus dilihat dari apa yang ditawarkan," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua kontestan mengedepankan ide dan gagasan brilian untuk ditawarkan saat kampanye yang dimulai pada 28 November 2023 nanti.
Melihat kondisi terkini, Teddy menganggap pihak-pihak yang masih menggunakan drama politik untuk menggaet suara rakyat telah usang.
"Strategi kampanye usang dipergunakan oleh kelompok yang sudah putus asa. Ini dilakukan bagi mereka yang tidak punya nilai lebih untuk ditawarkan ke masyarakat," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
