
Pantau - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons isu bergabungnya kubu paslon nomor urut urut 1 Anies-Muhaimin dan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Nurson pun berharap agar koalisi dua kubu itu bisa dilakukan segera.
Ini disampaikan Nusron Wahid setelah acara deklarasi purnawirawan Polri mendukung Prabowo-Gibran di Hotel Patra Semarang.
"Ya nggak papa, kan nggak ada politik yang hitam putih. Kalau perlu koalisi dari sekarang aja, biar cepet malah," ujar Nusron, Jumat (26/1/2024).
Nusron menjelaskan, sudah dari dulu pihaknya berharap hanya ada dua paslon saja dalam Pilpres 2024.
"Kan dari dulu memang maunya kita kalau bisa dua pasangan. Koordinasi dari sekarang (paslon nomor urut 1 dan 3) malah lebih bagus," kata dia.
"Yang satu mundur, gabung ke satunya. Nggak papa malah lebih bagus," imbuh Nusron.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut tim dari pasangan capres-cawapres nomor urut 3 sudah membangun komunikasi dengan kubu nomor 1. Hasto bilang kedua pihak sama-sama merasakan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024.
"Kami membangun komunikasi politik. Tim hukum dari pasangan Ganjar-Mahfud dan pasangan Anies-Cak Imin telah melakukan komunikasi," kata Hasto usai acara tumpengan peringatan HUT ke-51 PDIP di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024). Hasto menjawab pertanyaan peluang paslon nomor urut 1 dan 3 bersatu jika terjadi dua putaran di Pilpres 2024.
"Bahkan di dalam komunikasi itu kita merasakan kecenderungan kecurangan secara terstruktur, masif dan sistematis," imbuhnya.
Atas itu, kata Hasto, komunikasi mulai dibangun antara kedua kubu. Menurut dia, kedua pihak sama-sama untuk mengantisipasi kecurangan tersebut.
"Karena itulah kami membangun komunikasi dan bersama-sama mengantisipasi, apapun rakyat yang seharusnya berdaulat," ucap Hasto.
Hasto saat itu lantas berbicara masa jatuhnya pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto. Saat itu, kata Hasto, terjadi sikap yang menunjukkan intimidasi dengan cara apa pun.
"Pengalaman jatuhnya Pak Harto menunjukkan intimidasi dengan cara apa pun ketika itu menyakiti rakyat, ketika itu menculik rakyat, maka rakyat juga akan melakukan perlawanan," sambung Hasto.
- Penulis :
- Rizki
- Editor :
- Rizki