
Pantau - Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati menyoroti peran penting partai politik dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat mengenai tata cara memilih agar surat suara sah dan dapat dihitung dengan benar.
Menurut Neni, edukasi mengenai tata cara pemilihan memiliki signifikansi yang besar, terutama mengingat pengalaman Pemilu 2019 di mana jumlah surat suara tidak sah mencapai angka 17,5 juta.
"Tim kampanye, relawan, pemerintah, dan penyelenggara pemilu diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mengajak masyarakat datang ke TPS dan memberikan sosialisasi mengenai tata cara mencoblos yang benar dan sah," ungkap Neni dalam pernyataannya, Minggu (11/2/2024).
Neni menekankan, tanggung jawab dalam memberikan edukasi kepada masyarakat bukanlah hanya tugas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi juga menjadi kepentingan partai politik untuk memastikan keamanan suara.
"Melalui sosialisasi yang massif, diharapkan dapat menekan angka surat suara tidak sah dan memastikan bahwa pemilih mencoblos surat suara yang valid," tambahnya.
Saat ini, proses Pemilu dan Pilpres memasuki masa tenang yang akan berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Februari 2024. Tahap selanjutnya adalah proses pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.
Di sisi lain, sejumlah warga Indonesia yang berada di luar negeri telah mulai menggunakan hak pilih mereka di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang tersedia di beberapa negara.
Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
- Penulis :
- Aditya Andreas