Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Apresiasi Film Dirty Vote, Timnas AMIN: Bukti Banyak Politisi Kotor Permainkan Negara!

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Apresiasi Film Dirty Vote, Timnas AMIN: Bukti Banyak Politisi Kotor Permainkan Negara!
Foto: Jubir Timnas AMIN, Iwan Tarigan.

Pantau - Timnas AMIN mengapresiasi munculnya film ‘Dirty Vote’ yang mengungkap berbagai kecurangan dalam Pemilu 2024.

Juru bicara Timnas AMIN, Iwan Tarigan menilai, film tersebut menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat tentang politik di Tanah Air. 

"Film dokumenter ini memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bagaimana politisi kotor telah mempermainkan publik hanya demi kepentingan golongan dan kelompok mereka," ujar Iwan dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (12/2/2024).

Iwan juga mengapresiasi peran tiga ahli hukum tata negara yang terlibat dalam film tersebut, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari yang secara terang-terangan mengungkap kecurangan yang terjadi dalam proses Pemilu 2024.

Iwan menyebut, film dokumenter tersebut membantu masyarakat melihat bagaimana para penguasa yang kotor, culas, dan tidak beretika memanipulasi demokrasi demi kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompok mereka. 

“Hal ini mencakup para penguasa di berbagai lembaga, mulai dari cabang eksekutif, Mahkamah Konstitusi, Bawaslu, KPK, KPU, kepolisian, pemerintah daerah, hingga kepala desa,” lanjutnya.

Ia menduga, kecurangan tersebut tidak dirancang secara spontan, tetapi direncanakan dengan baik dan membutuhkan waktu dan dana yang besar.

Meskipun begitu, Iwan juga menyoroti bahwa kecurangan itu dilakukan oleh banyak orang, dan menduga bahwa ada pihak tertentu yang bertanggung jawab atas desain kecurangan tersebut. 

“Pihak ini memiliki kendali atas kekuasaan dan dapat menggerakkan aparatur serta mengalokasikan anggaran,” ujar Iwan.

Dalam konteks ini, Timnas AMIN mengimbau masyarakat untuk menghukum orang-orang yang bertanggung jawab atas kecurangan yang terjadi. 

“Pentingnya menyelamatkan demokrasi dan Indonesia dari ulah politisi yang kotor, jahat, dan culas,” tegasnya.

Penulis :
Aditya Andreas