HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Bawaslu RI Tak Masalah 3 Caleg DPR 'Datangi' TPSU di Kuala Lumpur

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Bawaslu RI Tak Masalah 3 Caleg DPR 'Datangi' TPSU di Kuala Lumpur
Foto: Bawaslu RI mengawasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (10/3/2024). (Dok. Bawaslu RI)

Pantau - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Herwyn JH Malonda mengaku tak masalah dengan kehadiran sejumlah caleg DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jakarta II (Jakarta Pusat, Selatan, dan Luar Negeri) ke Tempat Pemungutan Suara Ulang (TPSU) di Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (10/3/2024).

Diketahui, beberapa caleg diantaranya seperti caleg PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, selebriti sekaligus caleg PAN Uya Kuya, hingga caleg PPP Achmad Baidowi menyambangi TPS PSU di PWTC, Kuala Lumpur, Malaysia. Kendati demikian, Herwyn belum memerinci kabar kedatangan para caleg saat PSU di Kuala Lumpur.

"Bagi Bawaslu, sebenarnya, tidak ada larangan bagi siapa saja untuk hadir di pemungutan suara," ujar Herwyn di Jakarta, Senin (11/3/2024).

Menurutnya, hal itu lumrah dilakukan asalkan para caleg tidak bertindak yang mengarah kepada kampanye. Herwyn mengaku, tak ada pula arahan dari para caleg kepada pemilih agar memilih mereka.

"Nah ini yang lagi kita tunggu dari Kuala Lumpur," ujarnya.

Sebelumnya, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Migrant CARE yang sedang memantau PSU di Kuala Lumpur mengaku kedatangan beberapa anggota DPR RI petahana yang kini maju sebagai caleg saat PSU di Kuala Lumpur.

Para caleg tersebut antara lain caleg PDIP Masinton Pasaribu dan caleg PPP Achmad Baidowi alias Awiek. Hadir pula selebritas Uya Kuya yang maju sebagai caleg DPR RI dari PAN.

"Para caleg itu brutal-brutal. Artinya mereka pokoknya gimana caranya bisa mendapatkan suara di kesempatan terakhir ini," ucap staf Migrant CARE Santosa saat dihubungi wartawan di Jakarta, kemarin.

Mereka tidak mendatangi langsung TPS PSU yang dipusatkan di PWTC, namun berkeliaran di sekitar lokasi tersebut.

Uya Kuya, misalnya, dilaporkan hanya 'ngopi-ngopi' di samping gedung PWTC, dekat Hotel Sari Pan Pacific. Namun, keberadaannya kerap kali terlihat.

"Ada orang lihat dia otomatis ngajak foto, akan dia layani," tambahnya.

Ini bukan kali pertama bagi Uya Kuya melakukan hal ini. Sebelumnya, Migrant CARE juga melaporkan Uya Kuya ke Bawaslu RI karena mendatangi gedung PWTC saat pencoblosan pertama 11 Februari 2024.

KPU sudah menetapkan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) untuk PSU di Kuala Lumpur mencapai 62.217 orang yang terdiri dari 42.372 orang pemilih TPSLN dan 19.845 orang pemilih KSK.

Angka itu diperoleh dari total pemilih yang hadir di Kuala Lumpur lewat 3 metode pemungutan suara sebelumnya, baik yang tercatat pada Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Total pemilih untuk 3 metode yang tercatat dalam DPT, DPTb, dan DPK mencapai 78 ribu. Jumlah sebanyak itu menjadi basis data untuk pemutakhiran dengan 3 kategori, yakni validitas alamat, analisis kegandaan, dan validitas Nomor Induk Kependudukan (NIK), maupun nomor paspor.

Bawaslu RI pun merekomendasikan PSU di Kuala Lumpur usai menemukan pelanggaran administratif dalam pelaksanaan Pemilu 2024 oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur.

Penulis :
Khalied Malvino