Pantau - Spekulasi tentang kemungkinan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024 masih ramai diperbincangkan.
Namun, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio alias Hensat, meragukan bahwa rematch tersebut akan terwujud.
"Kalau rematch Anies vs Ahok agak sulit, karena dua-duanya bukan orang yang bisa maju sendiri," kata Hensat di Jakarta, Senin (22/7/2024).
Hensat menjelaskan, meskipun Ahok adalah kader PDIP, ia akan menghadapi tantangan besar karena partainya hanya meraih 15 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Hal ini, lanjutnya, PDIP perlu membangun koalisi dengan partai lain untuk mengusung Ahok sebagai calon.
Meski PDIP membangun koalisi serupa dengan yang terjadi pada Pilpres, melibatkan PPP dan Perindo, suara dari kedua partai itu yang hanya memiliki masing-masing satu kursi di DPRD DKI Jakarta belum cukup.
"Jadi PDIP harus dapat suara selain itu. Siapa? PKB dan NasDem memang berani?" tanya Hensat.
Di sisi lain, Hensat memandang bahwa Anies Baswedan juga akan menghadapi tantangan berat jika tidak maju dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hingga kini, Anies secara resmi baru diusung oleh PKS.
"Kalau Anies maju dari KIM, kemungkinan besar PKS juga ikut. Terus yang nemenin PDIP siapa?" tambah pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI itu.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Khalied Malvino
