HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Ramadan Tumbuhkan Cahaya Kesalehan Sosial

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Ramadan Tumbuhkan Cahaya Kesalehan Sosial
Pantau - Beberapa saat lagi, umat Islam di seluruh dunia kembali memasuki bulan suci Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi. Setiap muslim, kecuali yang berhalangan secara syar’i, diwajibkan untuk berpuasa (shaum).

Puasa memiliki tujuan untuk mencapai derajat takwa yaitu tingkatan spiritual paling tinggi (QS Al-Baqarah: 183).

Selain menunaikan puasa sebagai rukun Islam, di bulan penuh berkah dan kemuliaan ini umat Islam berada dalam program tarbiyah diniyyah (pendidikan keagamaan) untuk menjadi muslim yang baik.

Umat Islam membentuk akhlak pribadi dan akhlak sosial melalui ibadah puasa yang berintikan pengendalian diri dan menahan hawa nafsu.

Umat Islam dididik menjadi insan yang pemurah dan dermawan selama bulan Ramadhan sebagai latihan untuk kehidupan sehabis bulan puasa.

Puasa merupakan latihan untuk menjadi pribadi yang jujur kepada Allah dan kepada sesama manusia. Puasa sebagai ibadah yang fardhu (wajib) dan ibadah sunnah yang mengiringinya merupakan manifestasi iman dan cinta ilahi pada setiap muslim.

Ramadan mendekatkan umat Islam dengan Al-Qur'an melalui kegiatan tadarus, mendekatkan umat dengan masjid dan jemaah melalui salat tarawih dan i'tikaf, serta mendekatkan dengan sesama umat yang bernasib kurang beruntung secara ekonomi (fakir miskin) melalui pemberian zakat fitrah menandai berakhirnya puasa Ramadhan.

Semua amal ibadah di bulan Ramadan mempunyai hikmah dalam upaya membentuk pribadi muslim seutuhnya. Seperti digambarkan oleh tokoh ulama Indonesia H.S.M. Nasaruddin Latif, puasa ibarat 'mata air segala kebaikan'.

Ibadah Ramadhan menempa seorang muslim dengan kesalehan ritual dan kesalehan sosial sehingga di mana pun kehadiran kita, haruslah menjadi rahmat bagi sesama muslim dan umat manusia.

Nabi Yusuf yang pernah menjadi Perdana Menteri di Mesir melakukan puasa berselang-seling hari. Seseorang bertanya kenapa ia begitu rajin berpuasa? Nabi Yusuf menjelaskan, "agar tidak lupa dengan nasib orang-orang yang lapar..."

 

Penulis: Muhammad Fuad Nasar (Ketua II BP4 dan anggota PDPAB-MUI)
Penulis :
Aditya Andreas