
Pantau - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan. Seluruh amal ibadah umat Islam dilipatgandakan pahalanya, termasuk ibadah memberi hadiah. Sayangnya, keutamaan memberi hadiah di bulan Ramadan jarang dibicarakan, padahal hadiah memiliki nilai khusus yang tidak dimiliki pemberian lainnya. Hadiah sendiri merupakan bentuk pemberian yang dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya sebagai bentuk sedekah, hadiah juga menjadi sarana penghormatan kepada orang lain. Keutamaan memberi hadiah semakin besar ketika dilakukan di bulan suci Ramadan. Rasulullah saw sendiri dikenal sebagai sosok yang gemar memberi hadiah, terutama saat bulan Ramadan tiba.
Rasulullah dan Kedermawanan di Bulan Ramadan

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, disebutkan:
"Rasulullah menjadi sosok yang lebih dermawan di bulan Ramadhan." [H.R Al-Bukhari]
Hadits ini memang tidak secara spesifik menyebutkan jenis kedermawanan yang dimaksud. Namun, sejumlah ulama berpendapat bahwa maksud dari hadits tersebut bersifat umum, mencakup segala bentuk pemberian, termasuk hadiah. Ad-Damamini menjelaskan bahwa kedermawanan Rasulullah saw tidak hanya terbatas pada sedekah, tetapi juga meliputi pemberian lainnya seperti hadiah dan nafkah.
Baca juga: Mengapa Waktu Berbuka dan Sahur Berbeda di Setiap Negara? Ini Sebabnya!
Imam An-Nawawi dalam Syarhu Shahih Muslim juga menekankan pentingnya memperbanyak pemberian di bulan Ramadan. Bahkan, beliau menyebutkan bahwa seseorang hendaknya semakin dermawan saat bertemu dengan orang-orang saleh. Hal ini mengindikasikan bahwa hadiah merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang terhadap sesama Muslim, termasuk kepada para ulama dan orang-orang yang shalih.
Hadiah, Penguat Ukhuwah dan Sumber Kebahagiaan

Selain menjadi bentuk ibadah, hadiah juga memiliki manfaat sosial yang luar biasa. Nabi Muhammad saw sangat menganjurkan umatnya untuk saling bertukar hadiah, sebagaimana dalam hadits:
"Hendaklah kalian saling bertukar hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai." [H.R Al-Bukhari]
Anjuran ini bukan sekadar teori, tetapi juga dipraktikkan langsung oleh Rasulullah saw. Beliau selalu membalas hadiah yang diberikan kepadanya, menunjukkan betapa besarnya nilai sebuah hadiah dalam Islam. Hadiah dapat mempererat hubungan antar sesama Muslim dan menumbuhkan rasa kasih sayang di antara mereka.
Baca juga: Rahasia Keistimewaan 10 Hari Pertama Ramadan dan Amalan yang Dianjurkan
Hadiah Sebagai Sarana Berbagi di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan memberikan hadiah kepada keluarga, teman, atau saudara seiman. Imam As-Sya’rawi menceritakan bahwa para tabi’in dahulu sering mengirimkan hadiah kepada saudaranya sambil menyertakan pesan:
"Kami mengetahui bahwa kamu tidak membutuhkan hal kecil seperti ini, tapi kami mengirimkannya untukmu agar engkau tahu bahwa kami sangat mempedulikanmu."
Pesan ini menunjukkan bahwa hadiah bukan sekadar tentang nilai materi, tetapi lebih kepada ungkapan perhatian dan kasih sayang. Bahkan, hadiah dapat menjadi cara untuk menghilangkan kedengkian dalam hati seseorang. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Faidhul Qadir oleh Al-Munawi:
"Hendaklah kalian saling bertukar hadiah, karena itu akan membuka pintu rezeki."
Hal ini menunjukkan bahwa memberi hadiah bukan hanya memberikan kebahagiaan kepada penerimanya, tetapi juga menjadi sebab bertambahnya rezeki bagi pemberinya.
Baca juga: Puasa tapi Belum Mandi Wajib, Sah atau Tidak?
Menjaga Tradisi Memberi Hadiah di Bulan Ramadan
Salah satu bentuk pemberian hadiah yang masih lestari di Indonesia adalah tradisi pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Idul Fitri. Tradisi ini tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan menyatukan kembali ukhuwah yang sempat terpisah.
Memberi hadiah di bulan Ramadan adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Selain mendapatkan pahala yang berlipat, hadiah juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar sesama Muslim.
Kesimpulan
Bulan Ramadan adalah momen terbaik untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk memberi hadiah. Selain mendatangkan pahala, hadiah juga mempererat hubungan sosial dan menumbuhkan rasa cinta serta kasih sayang di antara sesama Muslim. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan suci ini untuk berbagi kebahagiaan dengan memberikan hadiah kepada keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda.
- Penulis :
- Latisha Asharani