Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, Dari Lampion Hingga Meriam

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, Dari Lampion Hingga Meriam
Foto: Ilustrasi Lampu Fanous (iStock)

Pantau - Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, selalu menyuguhkan berbagai tradisi unik yang berbeda-beda di setiap penjuru dunia. Meskipun esensi puasa dan ibadah tetap sama, cara masyarakat merayakan bulan suci ini memiliki kekhasan masing-masing, mulai dari pemandangan lampion yang berwarna-warni hingga suara meriam yang menggema sebagai tanda berbuka.

Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi tradisi Ramadan yang menarik di berbagai negara, mengungkap bagaimana setiap budaya merayakan bulan penuh hikmah ini dengan cara yang tak terlupakan. Berikut beberapa tradisi unik Ramadan dari berbagai negara yang menarik untuk diketahui:

1. Mesir - Lampu Fanous atau Lampion

Di Mesir, Ramadan identik dengan lampu Fanous, lentera warna-warni yang menghiasi rumah, masjid, dan jalan-jalan. Tradisi ini sudah ada sejak era Dinasti Fatimiyah. Konon, ketika Khalifah al-Mu'izz li-Din Allah, penguasa Fatimiyah, memasuki kota Kairo untuk merayakan kedatangan bulan Ramadan, penduduk setempat menyambutnya dengan menyalakan lampu-lampu di sepanjang jalan dan memasang lentera untuk merayakan kedatangan bulan suci tersebut.

Lampion ini terbuat dari logam, kayu, atau plastik dan dihiasi dengan warna-warna cerah serta motif Islam, seperti gambar bulan sabit, bintang, atau kaligrafi Arab. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari lentera kecil hingga lentera besar yang dipasang di jalan-jalan atau rumah-rumah. Di zaman modern, banyak lampion yang dilengkapi dengan lampu LED yang lebih praktis dan tahan lama.

2. Pakistan - Festival Chaand Raat

Festival Chaand Raat di Pakistan adalah salah satu tradisi paling meriah dan penuh warna yang dirayakan oleh umat Muslim pada malam terakhir Ramadan. Chaand Raat, yang berarti "Malam Bulan Sabit", menandakan malam pertama Idul Fitri setelah bulan sabit terlihat sebagai tanda dimulainya hari pertama Syawal, hari raya Idul Fitri.

Berikut adalah beberapa aspek unik dari Festival Chaand Raat:
- Bazar dan Belanja Malam
Di Pakistan, Chaand Raat adalah waktu bagi masyarakat untuk berbelanja pakaian baru, perhiasan, dan berbagai kebutuhan lainnya untuk Idul Fitri.

- Henna (Mehndi)
Banyak wanita Pakistan mengunjungi salon atau pedagang jalanan untuk menghias tangan dan kaki mereka dengan desain henna yang indah dan rumit. Henna dianggap sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan keberkahan, dan biasanya digunakan saat menyambut Idul Fitri.

- Menantikan Bulan Sabit
Momen yang sangat dinanti-nanti dalam Chaand Raat adalah terlihatnya bulan sabit, yang menandakan bahwa bulan Ramadan telah berakhir dan Idul Fitri dimulai.

3. Uni Emirat Arab - Tradisi Haq Al Laila

Haq Al Laila adalah tradisi unik yang dirayakan di Uni Emirat Arab dan beberapa negara Teluk lainnya, seperti Kuwait, Qatar, dan Bahrain, menjelang Idul Fitri. Haq Al Laila sering dianggap sebagai salah satu tradisi Ramadan yang paling menyenangkan dan penuh kegembiraan, terutama untuk anak-anak.

Anak-anak akan mengenakan pakaian tradisional mereka, sering kali dengan pakaian baru yang mereka beli untuk merayakan Idul Fitri. Mereka kemudian berkeliling lingkungan untuk mengunjungi rumah-rumah warga sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional tentang ucapan selamat datang untuk bulan baru yang penuh berkah.

Sebagai balasan atas nyanyian mereka, anak-anak akan diberikan permen, kacang-kacangan, atau uang oleh tuan rumah. Hadiah yang diterima biasanya tidak besar, namun ini adalah cara untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat ikatan sosial di antara komunitas.

4. Indonesia - Tradisi Padusan dan Ngabuburit

Di Indonesia, ada tradisi Padusan, yaitu mandi untuk menyucikan diri yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jawa menjelang bulan Ramadan. Mandi ini dilakukan dengan tujuan spiritual untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun mental, sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Sedangkan Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat Indonesia, terutama pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa di bulan Ramadan. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mengisi waktu sambil menunggu azan maghrib sebagai tanda berbuka.

Baca juga: 7 Rekomendasi Aktivitas Ngabuburit Bareng Keluarga di Bulan Ramadan

5. Turki - Meriam

Tradisi meriam ini bermula pada zaman Ottoman (sekitar abad ke-15 hingga ke-20), ketika meriam digunakan untuk menandai momen penting dalam kehidupan umat Muslim, khususnya dalam konteks berbuka puasa dan sahur selama Ramadan.

Pada masa itu, meriam ditembakkan dari benteng atau menara di kota-kota besar seperti Istanbul, Edirne, dan Ankara untuk memberi tanda bahwa waktu berbuka puasa atau waktu sahur telah tiba. Ini sangat penting bagi umat Muslim yang tidak menggunakan jam tangan atau alat penunjuk waktu modern seperti sekarang.

Dengan begitu banyaknya tradisi unik Ramadan di berbagai negara, kita dapat melihat betapa beragamnya budaya Islam. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru dan memperkaya pengetahuan kita tentang Ramadan

Penulis :
Laury Kaniasti