
Pantau - Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dari praktik penambangan bijih timah ilegal yang marak terjadi di Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ia menyatakan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti temuan aktivitas tambang ilegal baik secara hukum maupun administrasi.
Penindakan Berdasarkan Data Tim PKH
Pernyataan tersebut disampaikan Sjafrie saat meninjau latihan terintegrasi TNI di Desa Nadi, Bangka Tengah, pada Rabu, 19 November 2025.
Menurutnya, penindakan terhadap tambang ilegal tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh tim Penegakan Kedaulatan dan Hukum (PKH).
"Kita menemukan beberapa kegiatan penambangan bijih timah ilegal dan akan kita tindaklanjuti baik secara hukum maupun administrasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa tim PKH telah melakukan penelusuran terlebih dahulu di wilayah tersebut sebelum tindakan diambil.
"Secara geografis semua kegiatan yang mengarah ke penambangan timah ilegal sudah ditutup. Namun, secara regulasi selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian ESDM," ujarnya.
Latihan Militer untuk Amankan Sumber Daya Strategis
Sjafrie menambahkan bahwa kehadiran TNI dalam latihan gabungan di Bangka Belitung juga bertujuan untuk memastikan keamanan terhadap sumber daya strategis nasional, khususnya sektor pertambangan timah.
Latihan tersebut melibatkan sebanyak 41.397 personel dari berbagai matra TNI.
"Latihan gabungan di Bangka Belitung melibatkan 41.397 personel," ia menegaskan.
Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi latihan gabungan karena dinilai memiliki posisi strategis di jalur laut antara Sumatra dan Jawa, serta kaya akan sumber daya alam bernilai tinggi.
"Babel memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar dan menjadi komoditas strategis nasional yang harus kita amankan," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Arian Mesa







